Dolar AS Merosot, Euro Melejit Pasca Rate Hike ECB

Dolar AS merosot ke level rendah di sesi perdagangan Jumat akhir pekan ini. Para investor sedang mengkonsolidasikan penguatan, setelah kenaikan tajam Dolar AS terhadap hampir semua mata uang sebelumnya. Pekan depan, laporan inflasi AS akan dirilis, dan pasar akan memperhatikan untuk mempertimbangkan berapa kira-kira besaran kenaikan suku bunga The Fed bulan ini.

“Pasar menjadi sedikit gugup tentang level (suku bunga), level yang benar-benar bersejarah. Sehingga, pasar memutuskan untuk tidak mendorong kekuatan dolar pada saat ini dan meringankan posisi,” kata Greg Anderson, kepala strategi global FX, di BMO Capital Markets di New York.

“Mungkin pengambilan posisi akan minim saja sampai pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee) digelar pekan depan. Pasar melihat semuanya dalam semalam, dan memutuskan bahwa ini adalah saat yang tepat untuk bersiap. Proses itu telah membawa dolar AS untuk turun. Namun demikian, ini bukanlah sebuah pembalikan tren pada kekuatan dolar,” tambahnya.

Euro Menjadi The Best Performer Hari Ini

EUR/USD menjadi pasangan mata uang dengan kinerja kenaikan tertinggi hari ini. Pasar mulai mencerna kebijakan ECB kemarin yang menaikkan suku bunga dalam jumlah paling fantastis sepanjang sejarah. EUR/USD diperdagangkan di 1.0043 saat berita ini ditulis.

Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga (rate hike) utamanya sebesar 75 basis poin, serta menjanjikan kenaikan lebih lanjut guna memprioritaskan perang melawan inflasi. ECB juga menaikkan lagi suku bunga deposito menjadi 0,75% dari nol. Suku bunga refinancing utamanya dinaikkan pula menjadi 1,25%, level tertinggi untuk keduanya sejak 2011. Negara-negara Uni Eropa sedang bersiap untuk menghadapi resesi ekonomi dan penjatahan energi, sehubungan dengan perseteruan dengan Rusia.

“Kami memperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut, karena inflasi masih terlalu tinggi dan kemungkinan akan tetap di atas target kami untuk waktu yang lama,” kata presiden ECB Christine Lagarde, menambahkan bahwa keputusan tersebut dibuat dengan suara bulat.

Para pembuat kebijakan ECB khawatir bahwa pertumbuhan inflasi yang cepat akan menimbulkan imbas yang semakin mengakar. Dampaknya, masyarakat Uni Eropa akan sulit mencairkan tabungan rumah tangga, menggagalkan investasi, dan memicu spiral harga upah yang sulit dipatahkan.

Leave a Comment