Protest terhadap aturan Covid terbaru telah menggoncang hampir seluruh Benua Eropa di akhir pekan lalu, di mana demonstrasi pecah di beberapa kota seperti Brussels, Amsterdam, Vienna, dan Roma. Pada hari Minggu, terjadi protest di Vienna setelah Austria memasuki masa lockdown nasional yang keempat akibat gelombang Covid terbaru. Pemerintah menghimbau rakyatnya untuk bekerja dari rumah, sementara toko-toko non-esensial ditutup.
Baru-baru ini, WHO menyampaikan kekhawatiran terkait meningkatnya kasus baru infeksi virus Corona di Benua Eropa. Direktur regional WHO, Dr. Hans Klugen, menyampaikan bahwa jika pembatasan tidak diperketat di seluruh Eropa, maka diperkirakan sebanyak setengah juta kasus kematian bisa terjadi pada musim semi mendatang. Sekali lagi, Covid-19 telah menjadi penyebab nomor satu kematian di Eropa. Langkah utama yang harus dilakukan adalah vaksinasi, memakai masker, dan menggunakan Passport Covid.
Protest Terhadap Aturan Covid di Eropa Semakin Meluas
Banyak pemerintah di Eropa mulai memberlakukan aturan baru untuk mencegah penularan lebih lanjut. Sejumlah negara baru-baru ini mencatat kasus baru yang tinggi. Namun ternyata, aturan ini justru memicu protest terhadap aturan Covid di berbagai negara, seperti:
Austria
Kanselir Austria, Alexander Schallenberg, mengatakan bahwa lockdown tersebut akan berlangsung selama maksimal 20 hari. Vaksinasi Covid diwajibkan kepada penduduk mulai dari 1 Februari tahun depan. Saat itu, Austria akan menjadi negara pertama di Eropa yang mewajibkan vaksinasi bagi rakyatnya.
Belgia
Di Belgia, pelaku protest bentrok dengan polisi setelah puluhan ribu orang berkumpul di pusat kota Brussels pada hari Minggu. “Protest for Freedom” pecah. Para demonstran memprotest pembatasan terkait Covid-19 yang semakin ketat. Pihak Kepolisian memperkirakan bahwa jumlah demonstran mencapai 35.000 orang.
Di Belggia, aturan penggunaan masker semakin diperketat, termasuk di tempat-tempat seperti restoran, di mana Passport Covid sudah diwajibkan. Sebagian besar penduduk Belgia juga harus bekerja dari rumah selama 4 hari seminggu hingga pertengahan bulan Desember nanti. Selain itu, pemerintah berencana mewajibkan seluruh pekerja di Belgia untuk menjalani vaksinasi.
Belanda
Sementara itu, protest terhadap aturan Covid terus berlanjut hingga hari ketiga di Belanda, setelah terjadinya kekerasan dan puluhan demonstran ditangkap di Rotterdam. Di akhir minggu kemarin, ribuan orang lagi berkumpul di Amsterdam. Setelah kerusuhan di Rotterdam, masih terjadi gangguan di sejumlah pemukiman di wilayah The Hague pada Malam Minggu. Selain itu, ada laporan gangguan di sejumlah kota-kota kecil di Belanda. Lebih dari 50 orang ditangkap di Rotterdam pada hari Minggu setelah demonstrasi yang berujung pada kerusuhan tersebut.
Kepolisian belanda menggunakan gas air mata dan tembakan peringatan, namun sempat melukai setidaknya dua orang demonstran yang menentang kebijakan lockdown parsial akibat Covid-19. Para demonstran merusak 1 unit mobil polisi, menembakkan kembang api, serta melempari petugas kepolisian dengan batu. Banyak rakyat Belanda menolak kebijakan lockdown, yang mengharuskan toko-toko, bar, dan restoran tutup paling lambat jam 08.00 malam.
Passport Covid, yang membatasi akses ke fasilitas seperti museum dan bank, akan menjadi keharusan di beberapa fasilitas lagi. Para demonstran menolak rencana pemerintah untuk mewajibkan vaksinasi di berbagai sektor pelayanan publik. Untuk saat ini, pembatasan yang lebih ketat akan berlaku setidaknya hingga Tanggal 04 Desember 2021.
Roma
Ketentuan vaksinasi juga memicu protest terhadap aturan Covid di Roma. Sekelompok orang juga berkumpul di akhir minggu lalu dan menolak aturan tentang passport Covid yang diberlakukan pemerintah Italy. “Green Pass” menjadi keharusan bagi semua pekerja di Italia sejak Tanggal 15 Oktober lalu. Para pekerja harus bisa menunjukkan bukti telah mengikuti vaksinasi, atau bukti pernah sembuh dari infeksi Covid. Jika tidak, pekerja dilarang masuk bekerja dan gajinya ditangguhkan, atau pekerja dikenai denda.
Croatia
Ribuan orang juga berkumpul di ibukota Croatia, Zagreb, pada hari Sabtu. Para demonstrak menolak keharusan vaksinasi bagi pekerja sektor publik Passport Covid.
Jerman
Di Jerman, para politisi mulai memperdebatkan perlunya kebijakan untuk mewajibkan vasksinasi. Jika kebijakan ini diambil, maka dikhawatirkan akan memicu protest. Incidence rate Covid-19 dalam 7 hari terakhir di negara ini telah mencapai rekor tertinggi dalam dua minggu terakhir. Sementara itu, baru sekitar 69% penduduknya yang telah mendapat vaksin dosis penuh. Pemerintah menerapkan pembatasan secara nasioal terhadap penduduk yang belum divaksin minggu lalu. Namun, menurut para pembuat kebijakan mengatakan bahwa diperlukan aturan yang lebih ketat.
Para demonstran umumnya menolak penggunaan Passport Covid, yang menghentikan orang-orang yang belum divaksin untuk masuk ke fasilitas seperti restoran dan bar. Hal ini terjadi setelah protest terbaru tentang aturan lockdown di Belanda.
Di negara lainnya, seperti Perancis, protest juga terjadi. Kebijakan mewajibkan vaksinasi atau Passport Covid laksana pedang bermata dua. Jika diberlakukan, maka gelombang protest terhadap aturan Covid bisa terjadi. Jika tidak, maka dikhawatirkan penularan Covid-19 akan memakan lebih banyak korban. Pemerintah tentunya harus merancang kebijakan pembatasan secara hati-hati, sehingga tidak berdampak terlalu buruk bagi perekonomian masyarakat.
Tagged With : berita bisnis • berita harian