Menabung di Bank Digital? Waspada 4 Risiko Ini!

Bank digital semakin populer belakangan ini berkat bunga tabungan dan bunga deposito yang terbilang jumbo. Namun, sebenarnya ada pula beberapa risiko menabung di bank digital yang perlu diwaspadai oleh para nasabahnya.

Cara Memilih Deposito Bank Terbaik Di Era Digital

  • Risiko Tidak Terjamin LPS

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hanya menjamin simpanan senilai maksimal Rp2 miliar dengan bunga maksimal 4,25% (per Oktober 2024). Apabila kamu menabung di bank digital yang menawarkan bunga lebih dari 4,25%, maka danamu tidak dijamin oleh LPS.

  • Risiko Denda Saldo Di Bawah Minimal

Bank dapat menerapkan “biaya saldo minimum”, yakni denda atau biaya administrasi per bulan atas rekening tabungan yang memiliki saldo di bawah minimal. Kebanyakan bank yang menerapkan biaya seperti ini merupakan bank umum dengan pelayanan konvensional. Namun, tidak tertutup pula kemungkinan bank digital memberlakukan peraturan serupa.

Risiko ini perlu diperhatikan oleh siapa saja yang memiliki banyak sekali rekening bank digital. Ada baiknya memantau perubahan peraturan setiap bank dari waktu ke waktu daripada kelak tekor gara-gara teledor.

  • Risiko Biaya Tarik Tunai Membengkak

Bank digital menyediakan layanan praktis untuk transaksi online, tetapi tidak memiliki layanan selengkap dan seluas bank biasa secara offline. Bank digital tidak memiliki jaringan kantor cabang maupun ATM yang luas.

Nasabah bank digital seringkali harus tarik tunai melalui ATM bank lain atau minimarket. Hal ini kemungkinan mengakibatkan timbulnya biaya tambahan bagi nasabah.

  • Risiko Peretasan Rekening

Keamanan rekening bank digital tergantung pada dua sisi, yakni dari sisi bank dan dari sisi nasabah. Pihak bank perlu menyiapkan sistem keamanan perbankan yang teruji agar jangan sampai kecolongan. Pihak nasabah juga perlu menyimpan akses rekening dengan hati-hati agar jangan sampai diketahui pihak ketiga.

Sayangnya, keamanan siber di Indonesia tergolong rapuh. Masyarakat juga kurang teredukasi mengenai transaksi perbankan yang aman, seperti cara membuat kata sandi yang kuat, cara menghadapi phising, dan lain-lain. Bahkan banyak orang masih sering mengakses rekening perbankan melalui perangkat milik orang lain. Semua ini tentunya meningkatkan risiko peretasan rekening bank digital.

Tagged With :

Leave a Comment