Kiat Trading Forex Menjelang dan Setelah Pemilu

Pemilihan umum (pemilu) sering menimbulkan gejolak yang tak menentu terhadap mata uang terkait. Pemilu AS dapat melejitkan Dolar AS ataupun meruntuhkannya. Pemilu Jepang dapat melemahkan maupun memperkuat Yen Jepang. Demikian pula berlaku bagi pemilu dan mata uang di berbagai negara lainnya. Bagaimana cara trading forex di tengah situasi pemilu seperti ini?

Kiat Trading Forex Menjelang dan Setelah Pemilu

Suatu mata uang biasanya menguat ketika partai atau calon presiden yang paling “ramah pasar” memperoleh suara paling banyak dalam jajak pendapat. Namun, tetap ada banyak ketidakpastian pada tahap ini. Hasil jajak pendapat bersifat fluktuatif. Janji-janji partai dan capres dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu. Hasil pemilu aktual juga belum tentu sama dengan hasil jajak pendapatnya.

Berbagai ketidakpastian itu mengakibatkan peningkatan volatilitas nilai tukar mata uang di pasar forex. Fluktuasi bahkan bisa mencapai ratusan pips dalam sekejap pada peristiwa-peristiwa istimewa, seperti kemenangan Donald Trump terhadap Hillary Clinton pada tahun 2016.

Bagi trader forex, naik-turun drastis seperti ini menghadirkan peluang sekaligus risiko yang sama besarnya. Perhatikan lima tips berikut ini agar dapat memaksimalkan cuan dan menekan risiko saat trading forex menjelang dan setelah pemilu:

  1. Kandidat pro-pasar — Ketahui partai atau kandidat mana yang lebih disukai oleh pelaku pasar. Potensi kemenangan para kandidat seperti ini biasanya mendorong penguatan nilai tukar mata uang negaranya.
  2. Rencana kebijakan ekonomi kandidat — Pantau pandangan semua kandidat mengenai suku bunga, anggaran negara, dan utang negara. Nilai tukar mata uang biasanya menguat apabila mereka berkeinginan untuk mempertahankan suku bunga tinggi, serta anggaran belanja dan utang pemerintah yang berimbang.
  3. Sikap kandidat terhadap nilai tukar mata uang — Waspadai retorika kandidat yang bersinggungan secara langsung dengan nilai tukar dan/atau intervensi mata uang. Pelaku pasar biasanya tidak menyukai ikut campur pemerintah dalam hal ini, melainkan menginginkan semuanya mengambang bebas sesuai permintaan dan penawaran.
  4. Situasi sideways — Hindarilah trading forex pada pasangan mata uang terkait sejak 2-3 hari sebelum hari-H pemilu. Price action biasanya cenderung sideways dalam rentang yang sangat sempit, karena pelaku pasar sudah menepi dalam rangka wait-and-see.
  5. Fade the news — Pada sesi trading pertama setelah pemilu, pasar biasanya larut dalam euforia. Jika kandidat pro-pasar menang, nilai tukar mata uangnya mungkin mengalami lonjakan drastis. Sebaliknya, nilai tukar mata uang terancam tenggelam jika pemenangnya tidak disukai pasar. Trader forex sebaiknya menghindari euforia ini, kemudian bersiap-siap untuk menangkap peluang jual/beli setelah euforia mencapai puncaknya. Tujuannya agar memperoleh keuntungan saat euforia berakhir dan pergerakan harga kembali ke jalur tren asalnya.

Selamat dicoba, dan semoga sukses!

Tagged With :

Leave a Comment