Intervensi Mata Uang: Pengertian dan Cara Mengetahuinya

Berbagai berita dari pasar keuangan belakangan ini semakin sering menghubung-hubungkan USD/JPY dan cross yen lainnya dengan istilah “intervensi mata uang”. Konon katanya, pelemahan kurs yen sampai kisaran 151 yen per dolar AS baru-baru ini kemungkinan bakal memicu intervensi mata uang oleh otoritas Jepang. Namun, apa itu intervensi mata uang? Bagaimana caranya agar kita mengetahui suatu mata uang telah mengalami intervensi?

Intervensi Mata Uang Pengertian dan Cara Mengetahuinya

Intervensi mata uang adalah tindakan suatu pemerintah atau bank sentral membeli atau menjual mata uangnya terhadap valas dengan tujuan untuk menaikkan atau menurunkan nilai tukar mata uangnya sendiri. Operasi ini juga sering disebut sebagai “manipulasi mata uang” atau “intervensi forex”.

Intervensi mata uang cukup kompleks. Hanya dengan melihat grafik candlestick saja, kita tidak dapat mengetahui dengan pasti apakah intervensi mata uang benar-benar telah terjadi. Masalahnya, ada banyak variabel lain yang dapat memengaruhi nilai tukar mata uang dari waktu ke waktu.

Tanpa memperhitungkan grafik forex sama sekali, para trader dan investor biasanya mendeteksi intervensi mata uang melalui tiga hal berikut ini:

  1. Laporan cadangan devisa bank sentral: Ketika suatu bank sentral melaksanakan intervensi mata uang, mereka harus menjual atau membeli valas dalam jumlah besar. Oleh karena itu, penurunan atau peningkatan cadangan devisa yang terlalu besar dalam laporan bank sentral terbaru dapat menjadi bukti terjadinya intervensi pada periode sebelumnya.
  2. Daftar monitoring manipulator forex versi Pemerintah AS: Amerika Serikat menganalisis kebijakan forex yang diberlakukan oleh negara-negara mitra dagangnya setiap enam bulan. Apabila suatu negara dicurigai melaksanakan intervensi dalam nilai tukar mata uang domestik terhadap USD, maka namanya akan dimasukkan dalam daftar monitoring. Diantara negara-negara mayor, Swiss merupakan yang paling sering masuk dalam daftar ini.
  3. Penentuan referensi kurs oleh bank sentral: Suatu bank sentral dapat menentukan nilai atau rentang nilai tukar tertentu bagi mata uangnya asalkan mereka memiliki sumber daya yang memadai untuk menyokong kebijakan tersebut. Salah satunya, China. Bank Sentral China (PBOC) menentukan acuan kurs yuan setiap hari untuk membatasi fluktuasinya. Kurs yuan dapat naik ataupun turun di pasar forex, tetapi tidak terlalu jauh dari nilai acuan tersebut.

Jepang saat ini tidak masuk dalam daftar monitoring AS. Bank Sentral Jepang (BOJ) juga tidak menentukan referensi nilai tukar yen tertentu. Oleh karena itu, para pakar menyoroti laporan cadangan devisa BOJ yang dirilis setiap awal bulan untuk mengetahui apakah mereka melaksanakan intervensi atau tidak.

Bank Indonesia (BI) kadang-kadang melaksanakan intervensi mata uang apabila kurs rupiah melemah sampai terlalu parah, mirip seperti BOJ saat ini. Namun, intervensi tidak dapat dilaksanakan terlalu sering karena persediaan devisa RI relatif terbatas.

Tagged With :

Leave a Comment