Albert Einstein pernah berkata bahwa orang yang tidak pernah berbuat salah tidak akan pernah mencoba sesuatu yang baru. Kenyataannya adalah jika anda tidak pernah berbuat kesalahan dalam karir, berarti anda tidak sedang mencoba apa-apa. Jika anda tidak mencoba, anda tidak akan pernah sukses. Sebagai manusia, kesalahan dalam pekerjaan lazim terjadi. Sayangnya, banyak orang yang tidak belajar dari kesalahan tersebut.
5 Kesalahan Dalam Karir dan Cara Menghindarinya
Berikut adalah beberapa kesalahan dalam karir yang sering terjadi dan apa saja yang bisa anda lakukan untuk menghindarinya:
Pengambilan Keputusan Hanya Berdasarkan Gaji
Salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan seseorang dalam karirnya adalah hanya melihat pada gaji saja. Saat memilih sebuah pekerjaan atau karir, ada hal lain yang lebih penting untuk dipertimbangkan selain gaji dan semacamnya. Banyak orang yang mengabaikan aspek lain seperti lingkungan kantor, peluang untuk peningkatan karir, kualitas hidup, dan kesesuaian dengan pimpinan.
Jika hanya berfokus pada gaji, berarti anda memiliki visi yang sempit, sehingga anda tidak akan melihat peluang-peluang dari pekerjaan anda secara objektif. Satu hal yang perlu diingat adalah: meski setiap orang menginginkan gaji yang lebih tinggi, uang yang banyak tidak akan menempatkan anda pada posisi terbaik untuk berkembang secara profesional atau membuat anda lebih bahagia dalam bekerja.
Tidak Mengetahui Nilai Diri Sendiri
Satu lagi kesalahan dalam karir yang paling sering dilakukan adalah menilai diri sendiri terlalu rendah (underestimasi). Banyak karyawan maupun pengusaha tidak memahami nilai profesionalnya sendiri. Pada hal, jika anda mengetahui keahlian dan bakat yang dimiliki, maka anda bisa melihat seberapa besar nilai anda dibanding teman kerja saat melakukan pekerjaan yang sama. Dengan cara ini, anda bisa melihat keunggulan kompetitif diri sendiri.
Buatlah catatan dari setiap prestasi yang anda capai. Di bidang apakah anda selalu mendapat nilai tinggi? Lebih penting lagi, jangan menilai diri terlalu rendah. Jika anda tidak memahami nilai diri sendiri dan nilai yang bisa anda sumbangkan, bagaimana orang lain bisa memahami nilai anda? Jadi, jangan meremehkan kemampuan diri anda sendiri, karena itu adalah modal yang sangat berharga.
Menganggap kalau Karir Anda Linier
Saat kita menghadapi pasar kerja yang terus-menerus berubah, normal saja jika anda mendapatkan karir yang tidak linier. Kini bukan lagi era, di mana anda bisa menemukan seseorang yang telah bekerja di satu perusahaan selama 30 tahun, menaiki jenjang korporasi dan pensiun dengan tunjangan yang cukup. Saat ini, jenjang karir tidak lagi utuh, namun sudah digantikan oleh ‘jeruji korporasi’ atau ‘sanggar senam hutan.’
Perkembangan karir sudah tidak lagi pasti di kebanyakan perusahaan. Akibatnya, para pekerja saat ini memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengembangkan karirnya sendiri. Jadi, jangan berasumsi bahwa karir anda akan linier atau relevan selamanya. Anda harus bersiap mempelajari sesuatu yang baru.
Merasa Terlalu Nyaman
Mudah untuk mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan, lalu anda bisa jadi keluar dalam beberapa tahun kemudian. Anda merasa nyaman, mengetahui tanggung jawab kerja di dalam dan di luar, dan mendapatkan gaji yang layak. Lingkungan kerja saat ini mengharuskan anda untuk cerdas, misalnya melanjutkan pendidikan dan membangun keahlian diri.
Dengan lingkungan kerja yang tidak pasti, anda juga harus berinvestasi pada diri sendiri. Dengan demikian, anda bisa menempatkan diri seperti halnya aset. Buat daftar keahlian yang anda miliki, pengalaman, dan bakat, dan menggunakan informasi tersebut untuk menyampaikan kebutuhan aplikasi pada OPD. Hindari sikap merasa terlalu nyaman dengan pekerjaan saat ini. Rasa nyaman yang berlebihan akan menghilangkan semangat anda untuk bekerja lebih baik dan berbuat lebih.
Mengabaikan Intuisi
Bayangkan ketika anda sedang menjalani wawancara untuk sebuah pekerjaan baru. Tiba-tiba, anda mendengar bisikan kecil dalam hati ‘Sepertinya ada yang tidak beres.” Inilah yang disebut intuisi, yakni peringatan dari dalam diri anda bahwa anda mungkin sedang melakukan suatu kesalahan dalam karir anda. Masalahnya, banyak orang yang memilih untuk mengabaikan intuisi mereka, dengan asumsi bahwa mereka harusnya hanya mendengar suara yang logis.
Kenyatannya, kita harus menggunakan keduanya, insting dan akal sehat. Mengembangkan kesehatan intuisi dapat menjadi sebuah aset dalam karir, dan hal ini telah dikonfirmasi dalam sebuah riset yang dilakukan di New Jersey Institute of Technology. Ratusan pimpinan perusahaan mengikuti test kemampuan intuisi. Manajer yang menunjukkan kemampuan intuisi yang baik ternyata lebih baik dalam hal keahlian pengambilan keputusan secara efektif.
Menurut anda, apakah beberapa kesalahan dalam karir di atas terdengar familiar? Salah satu kunci untuk sukses adalah mengalami kegagalan, mengatasi hambatan, dan mengambil tindakan perbaikan. Jika anda bisa berbuat salah, maka belajarlah dan lakukan lebih baik di masa mendatang. Itu adalah sebuah pelajaran yang baik.
Tagged With : bisnis • Manajemen Usaha