Kerjasama ARM dan Nvidia: Apa Maknanya bagi Trend Teknologi?

Sebuah berita cukup besar muncul di industri teknologi dunia, yakni kerjasama antara dua pemain utama di sektor hadware AI, yakni Nvidia dan ARM. Kerjasama ARM dan Nvidia ini terjadi setelah akuisisi senilai $40 milyar, yang dipastikan akan memberikan dampak yang sangat besar terhadap trend teknologi saat ini, terutama di era pandemi. Teknologi yang dikembangkan oleh Nvidia dan ARM kerap tidak terlihat namun telah memberikan kekuatan computing yang ikut barpartisipasi mendorong perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI), mobil otonom, Internet of Things (IoT), personalisasi, cloud computing, edge computing, dan sejumlah gadget yang bisa dikenakan, seperti jam tangan pintar (Smartwatch).

Kerjasama ARM dan Nvidia: Siapa Yang Menjadi Pemimpin Baru?

Dalam kerjasama ARM dan Nvidia, pihak yang mendapat kehormatan sebagai ‘orang tua’ baru adalah Nvidia, sebuah produsen Graphics Processing Units (GPU) terbesar di dunia. Seperti diketahui, GPU merupakan prosesor yang berguna untuk mempermudah proses hitung yang rumit untuk menciptakan graphic komputer canggih secara real-time. Dalam beberapa tahun terakhir, hardware yang sama juga diketahui sebagai tool paling efektif yang saat ini tersedia untuk mengolah algoritma yang sama rumitnya, yakni algoritma yang digunakan untuk aplikasi Machine Learning dan Deep Learning.

kerjasama ARM dan Nvidia

GPU dari Nvidia pertama kali digunakan untuk AI dalam proyek Google Brain milik Google pada Tahun 2009. Proyek ini banyak disebut sebagai terobosan dalam pengembangan deep learning, yang sudah berkembang semakin pesat dalam satu dekade terakhir. Saat ini, GPU digunakan sebagai “otak” bagi AI pada setiap unit mobil yang dijual oleh Tesla.

Nvidia telah menjadi pemilik baru ARM, sebuah pengembangan Central Processing Unit (CPU) asal United Kingdom. Diketahui juga bahwa CPU sangat dominan di pasar smartphone. ARM tidak memproduksi sendiri chip-nya, namun perusahaan ini membuat lisensi yang dirancang untuk produsen ponsel di seluruh dunia, termasuk Apple dan Samsung. Baru-baru ini, perusahaan ini juga merancang suatu processing chip khusus untuk Ai, serta sebuah platform computing untuk mengembangkan dan menjalankan aplikasi AI secara industrial.

Meskipun kedua perusahaan ini berpengaruh di banyak aspek, keduanya juga mendominasi di satu bidang masing-masing, yakni GPU untuk Nvidia dan prosesor ponsel untuk ARM. Selain itu, persilangan yang paling kentara di antara keduanya adalah di bidang AI. Jika kedua kekuatan ini digabungkan, maka akan dihasilkan suatu kemitraan yang sangat strategis untuk memimpin di dunia, di mana peralatan cerdas dan terkoneksi semakin penting dalam kehidupan manusia.

CPU milik ARM sudah digunakan di milyaran peralatan di seluruh dunia, berkat perkembangan teknologi ponsel dan IoT. Secara strategis, tentunya Nvidia merasa bahwa akuisisi ini penting, sebagai suatu ‘kendaraan’ untuk menggulirkan teknologi deep learning miliknya. Ini adalah tool yang dipersembahkan untuk menganalisa dan menginterpretasikan data yang tersimpan di perangkat. Dengan kata lain, perangkat tidak mengirimnya ke cloud untuk dihitung atau diolah oleh komputer dari jauh.

Kerjasama ARM dan Nvidia dan Potensinya di Masa Depan

Selama beberapa tahun ke depan, perpindahan beban kerja computing diperkirakan akan semakin mempercepat perkembangan, penghematan energi, dan perbaikan aspek ke amanan di seluruh proses dan operasi yang digerakkan oleh pengumpulan dan analisis data. Secara singkat, penggabungan sumber daya dan kapabilitas antara Nvidia dan ARM memberikan posisi yang strategis bagi kedua perusahaan ini untuk mengkapitalisasi trend teknologi yang paling penting dan berdampak dalam satu dekade ke depan. Sebagian besar mungkin terlihat transaparan bagi kita (sebagai pengguna akhir) yang mungkin tidak pernah membeli suatu produk atau jasa yang dipasarkan langsung oleh salah satu brand ini.

Terlepas dari pemegang saham Nvidia dan ARM, pemenang dalam hal ini bisa jadi badan usaha yang mengandalkan pada teknologi ini untuk menghasilkan sumber pendapatan baru yang dibangun di atas layanan data. Kerjasama ARM dan Nvidia dan integrasinya secara lebih efektif untuk spektrum alat pembentuk IoT akan menyediakan banyak peluang untuk berinovasi melalui teknologi yang lebih cerdas dan lebih terkoneksi. Pengambilan dan pengolahan data yang lebih cerdas dan lebih aman di dalam perangkat akan menghasilkan aplikasi mobile yang lebih bermanfaat, lebih aman, serta lebih mampu mengimbangi pertumbuhan jumlah data yang ada.

Di sisi lain, tentunya akan ada pihak yang kalah, dalam hal ini, bisa jadi Intel dan AMD. Karena monopolinya, sebagian besar beban kerja Machine Learning dunia dilakukan menggunakan prosesor Intel atau AMD, dan biasanya bersamaan dengan GPU milik Nvidia di cloud. Di antaranya fungsi bisnis kunci yang dijalankan oleh perusahaan teknologi raksasa seperti Amazon (marketplace), Google (pencarian), dan Facebook (meda sosial), serta yang dilakukan pada platform oleh penyedia layanan  pihak ketiga seperti Uber atau Netflix.

Pengumuman tentang kerjasama ARM dan Nvidia dan merger senilai $40 milyar minggu ini mungkin tidak menjadi kejutan besar bagi siapa saja yang mengetahui kedua perusahaan ini dengan baik. Keduanya sudah sering bekerja sama di masa lalu. Sekarang, keduanya bisa menggabungkan kekuatan secara penuh. Dampaknya terhadap arah perkembangan trend teknologi di masa mendatang mungkin sangat besar.

Tagged With :

Leave a Comment