Dua Teknik Beli Saham Populer: Metode Lump Sum dan DCA

Banyak investor pemula sering bertanya-tanya bagaimana cara beli saham yang paling menguntungkan, apakah langsung borong besar-besaran atau mencicil beli sedikit demi sedikit secara berkala? Metode pertama sering disebut “lump sum”, sedangkan metode kedua dikenal juga dengan istilah nabung saham atau “Dollar Cost Averaging (DCA)”. Keduanya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Investasi Saham Demi Dividen? Ingat 2 Aturan Penting ini

Memborong saham sekaligus dalam jumlah besar (lump sum) lebih cocok dipraktekkan oleh investor saham berpengalaman yang bermodal besar. Mereka mengetahui bagaimana caranya memilih posisi harga beli paling menguntungkan dan memahami bagaimana memilih perusahaan paling potensial. Dengan membeli sekaligus dalam jumlah besar, mereka bisa memperoleh keuntungan maksimal.

Beli saham secara lump sum juga cocok untuk investor yang ingin memiliki andil dalam perusahaan besar yang baru saja go public. Umpama Anda menilai bahwa masa depan perusahaan itu sangat cerah dan harga sahamnya bakal meningkat terus, maka memborong saham IPO nya bisa jadi amat menguntungkan. Akan tetapi, Anda harus memastikan bahwa perusahaan tersebut memiliki brand yang benar-benar populer di masyarakat dan laporan keuangan yang solid.

Di sisi lain, metode nabung saham (DCA) lebih cocok untuk investor pemula dan investor yang tak memiliki banyak waktu untuk menelaah pasar Anda tak perlu bingung melakukan analisis ataupun mempelajari berlembar-lembar laporan keuangan. Cukup pilih perusahaan blue chip yang berskala besar, kemudian sisihkan pendapatan setiap bulan untuk membeli sahamnya secara rutin.

Dengan cara ini, Anda akan melakukan pembelian saat harga naik maupun turun, sehingga rata-rata harga belinya bakal lebih menguntungkan ketimbang jika Anda salah beli pada harga mahal. Walaupun potensi keuntungannya lebih rendah dibandingkan metode lump sum, tetapi risikonya juga jauh lebih kecil. Inilah juga sebabnya mengapa Bursa Efek Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan mengampanyekan nabung saham.

Nah, manakah diantara metode lump sum dan DCA yang akan Anda pilih? Satu hal yang perlu diperhatikan: Metode lump sum membutuhkan keahlian analisis teknikal maupun fundamental, sehingga Anda perlu menguasainya dulu sebelum buru-buru menyiapkan dana besar untuk beli saham. Apabila Anda enggan menyisihkan banyak waktu dan energi untuk belajar dan analisis pasar, maka metode DCA bisa jadi lebih ideal.

Tagged With :

Leave a Comment