Didorong Data Ketenagakerjaan AS, Wall Street Menguat

Pada perdagangan hari Selasa (31/1/2023) saat Federal Reserve tengah membahas potensi kenaikan suku bunga selanjutnya, indeks saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup menguat lebih dari 1 persen.

Data biaya ketenagakerjaan mendukung pendekatan agresif Federal Reserve untuk menjinakkan inflasi sehari menjelang keputusan kebijakan penting bank sentral.

Dikutip dari Reuters, Rabu (1/2), Dow Jones Industrial Average naik 368,95 poin atau 1,09 persen menjadi 34.086,04. Indeks S&P 500 naik 58,83 poin atau 1,46 persen menjadi 4.076,6. Nasdaq Composite bertambah 190,74 poin, atau 1,67 persen, menjadi 11.584,55.

Seluruh 11 sektor S&P 500 berakhir di wilayah positif, dipimpin oleh material dan pilihan konsumen, keduanya naik lebih dari 2 persen.

Investor juga mencerna laporan pendapatan emiten yang ramai dirilis. Harga saham Exxon Mobil Corp dan United Parcel Service Inc naik mengikuti hasil masing-masing. Sementara Caterpillar Inc dan McDonald’s Corp berakhir melemah setelah hasil mereka.

Indeks S&P 500 mencatat kenaikan Januari pertamanya sejak 2019. Indeks saham acuan ini naik 6,2 persen. Sementara Nasdaq yang padat teknologi melonjak 10,7 persen sepanjang Januari, persentase kenaikan Januari terbesar sejak 2001.

Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan, biaya ketenagakerjaan AS meningkat pada laju paling lambat dalam satu tahun pada kuartal keempat karena pertumbuhan upah melambat. Bank sentral AS pada hari Rabu diperkirakan akan menaikkan suku bunga dana Fed sebesar 25 basis poin, menyusul tahun 2022 di mana Fed secara agresif meningkatkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi yang melonjak.

“Data biaya ketenagakerjaan menunjukkan bahwa mungkin apa yang telah dilakukan Fed berhasil dan kita sedang bersiap untuk kenaikan suku bunga,” kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia.

Selain keputusan suku bunga The Fed, konferensi pers Gubernur The Fed Jerome Powell akan dicermati. Investor menunggu sinyal dari Powell mengenai siklus kenaikan suku bunga dan untuk tanda-tanda berapa lama suku bunga bisa tetap tinggi.

Sekitar 12 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata harian 11,4 miliar selama 20 sesi terakhir.

 

DIPREDIKSI MENGUAT TERBATAS

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas menuju kisaran 6.867-6.892 pada perdagangan Rabu (1/2). Pada perdagangan Selasa (31/1) IHSG ditutup melemah 0.48 persen di level 6.839,342.

Analis Bina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova, mengatakan masih IHSG berpeluang melanjutkan pembentukan wave b dengan potensi penurunan terdekat di 6.790 apabila IHSG masih di bawah 6.817.

“Level support IHSG berada di 6.815, 6.790, dan 6.745, sementara level resistennya di 6.933, 6.968, dan 7.000. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish,” kata Ivan dalam prediksinya, Rabu (1/2).

Saham yang direkomendasikan Ivan adalah AMRT. Selain itu juga saham ASII yang disebut cenderung akan menguji resisten di 6.150.

“Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish. Hold atau buy on weakness pada rentang harga 5.550-5.700 dengan target harga terdekat di 6.150,” ujar Ivan.

Sementara itu, Analisis Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang mengatakan IHSG diprediksi bergerak turun. Pergerakan tersebut dipengaruhi oleh sikap wait and see pelaku pasar jelang rilis pengumuman FOMC pada 2 Februari 2023 dan rilis data inflasi Januari pada Rabu (1/2).

Secara global, sentimen cenderung mixed, setelah IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global di 2.9 persen yoy di 2023, naik 0.2 persen dari proyeksi di Oktober 2022.

“Akan tetapi, angka tersebut melambat dibandingkan perkiraan pertumbuhan 3.4 persen yoy di 2022. IMF juga memperkirakan tren penurunan inflasi di tahun 2023 dibanding 2022 lalu,” kata Alrich.

Alrich mengatakan Harga komoditas terutama coal mengalami penurunan signifikan yang dipicu oleh hasil penelitian yang menunjukkan kenaikan pengoperasian PLTU di Eropa tidak sebesar yang dikhawatirkan.

Saham yang direkomendasikan Alrich yang berpeluang buy on support adalah INDF, ICBP, MAPI dan ERAA dalam beberapa hari ke depan. Alternatif pilihan saham, di antaranya MDKA, ANTM, INCO, INTP dan EXCL.

 

Leave a Comment