Dua post sebelumnya membahas bagaimana menjadi pemimpin yang lebih baik ketika krisis melanda perusahaan. Komunikasi mendapat penekanan penting. Seorang pemimpin yang baik akan mengkomunikasikan masalah yang sedang dihadapi secara terbuka kepada bawahannya. Dengan demikian, mereka bisa menjalankan peran masing-masing untuk ikut berkontribusi mengatasi masalah yang sedang terjadi.
Bawahan anda akan merasa lebih bertanggung jawab terhadap tugasnya jika mereka merasa dilibatkan dan pekerjaan mereka dihargai. Oleh sebab itu, untuk menjadi pemimpin yang lebih baik di masa krisis, anda tetap harus mengasah empati. Penghargaan kecil dan bahkan sekedar ucapan terima kasih bisa berdampak sangat besar terhadap semangat juang bawahan anda untuk mencari solusi atas masalah besar yang dihadapi oleh perusahaan.
Tips Menjadi Pemimpin Yang Lebih Baik di Saat Krisis
Seperti dibahas di atas, komunikasi memainkan peran sentral dalam upaya menangani krisis di perusahaan. Beberapa tips berikut dapat membantu anda menjadi pemimpin yang lebih baik, sekalipun perusahaan anda tengah menghadapi masalah:
Susun strategi komunikasi yang adaptif dan kuat
Respon cepat terhadap krisis membutuhkan dukungan penuh dan partisipasi dari semua pihak dan tim internal perusahaan. Akibatnya, apapun rencana yang akan anda laksanakan, pastikan disusun secara komprehensif, terintegrasi, dan mencakup berbagai aspek, dan berbagai lapisan yang ada di perusahaan. Namun, agar rencana komprehensif tersebut efektif, tim internal perusahaan harus memahami apa, kapan, dan bagaimana peran yang diharapkan dari mereka masing-masing. Hal itu hanya memungkinkan jika anda memiliki rencana komunikasi yang bagus dalam menghadapi situasi-situasi yang beresiko tinggi.
Di sinilah pentingnya sebuah strategi komunikasi yang adaptif, untuk membantu para pemimpin mengatasi keributan dan mendorong tim agar mampu berkolaborasi secara efektif di seluruh tahapan krisis tersebut. Selain memiliki strategi komunikasi yang jelas, akan lebih baik lagi jika anda dan tim anda telah mengikuti pelatihan komunikasi sebelumnya. Tips seperti ini tampaknya biasa saja. Namun, setiap orang yang pernah melalui krisis di perusahaan atau organisasinya akan memahami bagaimana pentingnya strategi komunikasi dalam mengatasi masalah.
Pelajari Keahlian-Keahlian Penanganan Krisis
Jika saat ini anda merasa belum optimal dalam mengatasi krisis yang ada, maka pelajarilah keahlian-keahlian yang dibutuhkan, sehingga anda bisa mempersiapkan diri untuk krisis di masa mendatang. Kualitas kepemimpinan yang diperlukan semasa krisis sangatlah berbeda dari keahlian yang dibutuhkan dalam kondisi normal. Kita tidak selalu bisa mengendalikan situasi, namun kita bisa mengendalikan bagaimana cara kita bereaksi dan mengatasi situasi yang ada.
Itulah sebabnya, ketika berbicara tentang manajemen krisis, istilah-istilah seperti adaptif, decisif, komprehensif, dan reaktif kerap digunakan. Kecuali jika anda, sebagai seorang pemimpin, tidak ingin mengubah cara komunikasi, cara bekerja, dan cara memimpin, maka muncul sebagai pemenang dari sebuah krisis adalah sebuah tugas yang nyaris mustahil.
Bangun Sebuah Cetak Biru Model Komunikasi
Kunci sukses dalam menghadapi krisis dan menjadi pemimpin yang lebih baik saat krisis adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif, terutama dalam kondisi-kondisi yang tidak diinginkan. Bangunlah sebuah cetak biru model komunikasi modern, dengan mencoba menjawab beberapa pertanyaan berikut:
- Apa yang terjadi?
- Apa penyebabnya?
- Apa dampaknya (baik yang disadari atau diantisipasi)?
- Langkah apa yang sedang diambil perusahaan?
- Apa yang harus dilakukan di masa mendatang?
Jika anda bisa menjawab pertanyaan di atas seluruhnya selama masa krisis, maka anda akan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci yang dihadapi mayoritas orang saat menghadapi masa-masa tersulit dalam hidupnya. Artinya, anda bisa menjadi seorang pemimpin yang efektif.
Hadapi Media Secara Cerdas
Jika sudah saatnya menghadapi media, pastikan anda merencanakan dan mengantisipasi beberapa pertanyaan yang mungkin muncul. Tidak jarang para pemimpin perusahaan menghadapi media tanpa persiapan yang matang, karena mereka sudah terbiasa berbicara di depan umum dan mengenal organisasinya secara dekat. Namun, dalam situasi krisis, kondisinya berbeda. Beberapa hal berikut mungkin membantu anda:
- Buat daftar pertanyaan dan jawaban yang mungkin diajukan media;
- Berlatihlah di depan kamera hingga anda bisa berbicara tanpa tekanan. Ingat bahwa kesalahan ucapan selama delapan hingga 15 menit saja bisa menghancurkan reputasi dan bahkan karir anda.
- Persiapkan diri dengan baik untuk semua jenis wawancara dan press conference, sekalipun sekilas kondisinya tidak membahayakan.
- Sekali lagi, latih diri untuk berbicara dengan baik di depan media. Di era digital ini, sedikit kesalahan bisa diplintir menjadi masalah besar di kemudian hari.
Strategi apapun yang akan anda gunakan untuk menjadi pemimpin yang lebih baik, pastikan anda menguasainya dengan baik. Anda mungkin tidak perlu melaksanakan semua strategi yang sudah dibahas pada tiga post ini. Setiap perusahaan memiliki kondisi yang berbeda-beda. Sekali lagi, rencanakan pekerjaan anda, kerjakan rencana anda, dan pastikan anda mengikuti alurnya dengan baik. Begitu sebuah rencana penanganan krisis sudah dijalankan, pastikan anda tetap fokus menuju visi perusahaan. Inilah kuncinya. Tetap berada di rel yang direncanakan sangat penting dalam situasi krisis.
Tagged With : gaya kepemimpinan • manajemen bisnis