Saham LQ45 merupakan maskot saham-saham terbaik di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ini karena komposisi daftar saham LQ45 diisi oleh 45 emiten bernilai kapitalisasi pasar terbesar dan nilai transaksi tertinggi. Emiten hanya bisa masuk lini LQ45 jika sudah tercatat di BEI selama minimal tiga bulan, mempunyai kondisi keuangan bagus, serta prospek pertumbuhan yang tinggi.
Investor saham mana yang tak pernah mendengar istilah “Saham LQ45” ini? Jangankan investor, bahkan orang awam pun tentu akan mendengarnya jika pernah menonton berita ekonomi di televisi. Saham manapun yang termasuk di dalamnya, selalu dicari banyak orang dan menjadi favorit pasar. Namun, ada dua mitos yang perlu Anda ketahui terkait saham LQ45, agar jangan sampai salah investasi.
1. Kinerja Emiten Saham LQ45 Tidak Akan Memburuk
Realita: Emiten Saham LQ45 bisa mencatat kinerja buruk atau tak sesuai dengan ekspektasi.
Seorang investor saham yang berpengalaman, tentu takkan menganggap kalau suatu perusahaan akan selalu menampilkan kinerja bagus. Setiap bisnis memiliki siklusnya masing-masing; kadang menurun, terpuruk, bangkit, lalu maju pesat, melambat, menurun lagi, dan seterusnya. Demikian pula saham LQ45.
Tak ada jaminan kalau perusahaan-perusahaan di balik saham-saham LQ45 akan selamanya berjaya. Buktinya, komposisi 45 saham dalam daftar LQ45 pun bisa berubah-ubah. BEI akan melakukan evaluasi setiap enam bulan. Dari hasil evaluasi tersebut, BEI akan memasukkan emiten baru dan mengeluarkan emiten tertentu yang dinilai sudah tidak cocok lagi dengan kriteria LQ45.
Seorang investor saham yang baik akan selalu meneliti latar belakang saham yang dibelinya secara menyeluruh, bukannya menganggap “LQ45 pasti bagus”.
2. Beli Saham LQ45 Pasti Untung
Realita: Harga saham LQ45 bisa menurun.
Mitos yang kedua ini lebih viral di kalangan investor pemula. Ada anggapan kalau investor tidak akan merugi jika membeli saham LQ45, meskipun tidak melakukan analisis terlebih dahulu. Padahal, harga saham-saham LQ45 pun ada naik-turunnya. Jika Anda membeli saham LQ45 saat harganya di level paling tinggi sepanjang masa, bagaimana mungkin Anda akan bisa meraup cuan!?
Oleh karenanya, seorang investor harus tekun mempelajari saham-saham yang dibelinya, baik dengan menelaah sisi fundamental maupun teknikal. Walaupun bandar tidak akan menggoreng saham-saham blue chip yang mahal, tetapi itu tetaplah bukan alasan bagi Anda untuk memilih saham sembarangan.
Tagged With : investasi • saham