Pelemahan di bursa saham AS, Wall Street. Dipicu oleh kekhawatiran investor terkait ancaman resesi dan kenaikan imbal hasil treasury Amerika Serikat. Ketiga indeks saham utama AS melemah pada perdagangan Rabu (19/10/2022). Sementara imbal hasil treasury melonjak hingga menyentuh level tertinggi selama 14 tahun terakhir.
Dikutip dari Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 99,99 poin, atau setara 0,33 persen, menjadi 30.423,81, S&P 500 (.SPX) kehilangan 24,82 poin, atau 0,67 persen, menjadi 3.695,16 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 91,89 poin, atau 0,85 persen, menjadi 10.680,51.
Kenaikan imbal hasil tersebut telah membebani saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga, seperti saham real estate (.SPLRCR) yang turun 2,56 persen sebagai sektor S&P berkinerja terburuk.
Tekanan juga dirasakan oleh perusahaan dengan pertumbuhan megacap seperti Microsoft Corp (MSFT.O) dan Amazon.com Inc (AMZN.O). Hanya saham Energi (.SPNY) yang menjadi satu-satunya sektor S&P yang mengakhiri sesi di wilayah positif dengan kenaikan 2,94 persen.
David Keator, partner dalam Keator Group, perusahaan manajemen keuangan di Lenox, Massachusetts, mengatakan pasar masih ragu apakah Federal Reserve (The Fed) menyadari bahwa usahanya menekan inflasi terlalu jauh hingga ekonomi global terkena dampaknya.
“The Fed menjalankan mandatnya untuk menangani inflasi dengan serius, tetapi ada terlalu banyak obrolan tentang pengetatan,” kata David.
DIBUKA TURUN
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (20/10). Indeks saham dibuka turun 12,83 poin (0,19 persen) ke 6.847,58.
Meski begitu, pada pukul 09:02 WIB, IHSG sempat hijau, naik tipis 4,34 poin (0,06 persen) ke 6.864,76.
Di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah hari ini bergerak melemah terhadap dolar AS. Mengutip data Bloomberg, kurs rupiah terhadap dolar AS pada pukul 08:55 WIB berada di Rp 15.498 atau melemah 34,50 poin (0,22 persen).
Berikut kondisi bursa saham Asia pagi ini:
Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 338,83 poin (1,24 persen) ke 26.918,55.
Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 458,609 poin (2,78 persen) ke 16.052,67.
Indeks SSE Composite di China turun 23,140 poin (0,77 persen) ke 3.020,97
Indeks Straits Times di Singapura turun 8,53 poin (0,28 persen) ke 3.014,27.
DIPREDIKSI MENGUAT
Sebelumnya, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christopher, memperkirakan support indeks saham berada di level 6.772-6.816, dan resistance di rentang 6.893-6.926.
“IHSG diprediksi menguat. Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan stochastic membentuk goldencross,” tulis Dennies dalam risetnya, Kamis (20/10).
Dennies mengatakan, pergerakan akan didorong musim laporan keuangan kuartal 3 2022 yang akan datang. Di sisi lain, investor akan mencermati hasil kebijakan suku bunga yang akan diumumkan kamis ini oleh Bank Indonesia.
Sementara itu, pengamat pasar modal dari MNC Asset Management Edwin Sebayang menyebut turunnya harga saham sektor properti dan farmasi, di mana DJIA ditutup turun sebesar 0,33 persen berpotensi menjadi sentimen negatif pada perdagangan Kamis ini.
“Jika penurunan DJIA dikombinasikan dengan turunnya harga komoditas seperti emas 1,42 persen dan timah 0,99 persen, di tengah semakin melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar yang diperkirakan akan bertengger di level 15.500 hari ini, maka berpotensi jadi faktor tambahan sentimen negatif,” katanya.
Di sisi lain, lanjut Edwin, katalis datang dari menguatnya harga beberapa komoditas seperti minyak sebesar 3,68 persen, batu bara sebesar 1,67 persen, CPO sebesar 2,26 persen dan nikel sebesar 0,47 persen. Kenaikan tersebut berpotensi mendorong harga saham di bawah komoditas melonjak.
Adapun beberapa rekomendasi saham dari Dennies, antara lain:
- ERAA
Recommendation: Specific Buy
Entry Range: 408 – 418
Buy Price: 412
Target Price Range: 424 – 434
Stop Loss: 400
- TBIG
Recommendation: Specific Buy
Entry Range: 2.560 – 2.620
Buy Price: 2.590
Target Price Range: 2.690 – 2.750
Stop Loss: 2.530.