Waktu Trading Forex yang Tepat Untuk Setiap Pair Mayor

Kita bisa trading di pasar forex terbuka selama 24 jam nonstop, mulai dari Senin pagi hingga Sabtu dini hari. Namun, setiap pasangan mata uang (pair) biasanya hanya ramai pada jam-jam tertentu saja. Kalau kita melakukan trading atas suatu pair pada jam-jam sepi, kita mungkin akan kesulitan menemukan peluang trading paling menguntungkan. Salah-salah malah mengalami floating loss dalam waktu lama.

Waktu Trading Forex yang Tepat Untuk Setiap Pair Mayor

Pelaku utama dalam pertukaran valas internasional adalah bank-bank dalam jaringan interbank. Selaras dengan itu, aktivitas trading pada setiap pair forex berkaitan dengan jam kerja bank di wilayah-wilayah tempat pair forex itu paling banyak diperjual-belikan. Ketika bank buka, aktivitas trading akan ramai. Ketika bank tutup, aktivitas trading akan sepi.

Masih bingung? Mari menyimak daftar terperinci tentang waktu trading forex yang tepat untuk setiap pair mayor di bawah ini:

  • EUR/USD: Sesi London dan awal sesi New York
  • GBP/USD: Sesi London dan awal sesi New York
  • USD/JPY: Sesi Asia (Sydney dan Tokyo)
  • AUD/USD: Sesi Asia (Sydney dan Tokyo)
  • NZD/USD: Sesi Asia (Sydney dan Tokyo)
  • USD/CAD: Sesi New York
  • USD/CHF: Sesi London dan awal sesi New York

Pada fase terakhir dalam sesi New York, hampir semua bank di dunia sudah tutup kecuali bank-bank di Amerika Serikat. Tidak ada overlap antara sesi New York dengan sesi Sydney, sehingga kondisi pasar kurang bagus untuk mulai trading pada pair apa pun. Kita dapat memanfaatkan masa-masa ini untuk menutup posisi trading harian dan mengevaluasi transaksi yang telah dilaksanakan.

Trader forex juga perlu mencermati jadwal liburan pada negara-negara asal mata uang mayor. Apabila bank setempat tutup dalam rangka libur nasional, aktivitas pasar forex akan cenderung sepi karena kekurangan likuiditas. Kita akan kesulitan menemukan peluang trading dalam situasi seperti itu.

Baca Juga:   Kurs Dollar Hari Ini - Rabu, 21 Agustus 2019

Kondisi pasar forex yang sepi juga akan menghasilkan spread dan volatilitas yang lebih besar daripada biasanya. Dengan kata lain, trading forex pada jam-jam sepi itu “high cost, low return” (menimbulkan biaya trading lebih besar dan imbal hasil lebih sedikit).

Tagged With :

Leave a Comment