Usai WHO Sebut Virus Corona Darurat Global, Wall Street Melesat

Indeks saham AS atau Wall Street kembali bangkit pada penutupan perdagangan Kamis (30/1), setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus corona sebagai darurat global.

Dilansir Reuters, Jumat (31/1), Dow Jones Industrial Average naik 124,99 poin atau 0,43 persen menjadi 28.859,44, indeks S&P 500 naik 10,26 poin atau 0,31 persen menjadi 3.283,66, dan Nasdaq Composite menambahkan 23,77 poin atau 0,26 persen menjadi 9.298,93.

“Pasar mulai melihat ini bahwa keterpurukan akan berakhir dan berita akan mulai membaik. Tindakan pencegahan diambil, menandakan adanya titik penyelesaian, dan pasar bereaksi secara positif,” kata Art Hogan, kepala strategi pasar di National Securities di New York.

Ketiga indeks acuan AS sebelumnya anjlok selama dua pekan berturut-turut akibat virus mematikan asal China yang mempengaruhi operasional bisnis sejumlah perusahaan.

Hal tersebut dibarengi dengan kinerja saham yang positif selama tahun lalu. Data Refinitiv menunjukkan, rata-rata laba perusahaan naik 0,7 persen di kuartal IV 2019.

Meski demikian, saham Facebook (FB.O) merosot 6,14 persen, setelah perusahaan media sosial ini memberikan peringatan adanya perlambatan pertumbuhan di tahun ini.

Begitu juga dengan perusahaan pengiriman paket, United Parcel Service Inc (UPS.N), yang turun 6,70 persen setelah memperkirakan pendapatan akan di bawah perkiraan.

Sementara Microsoft Corp (MSFT.O) naik 2,82 persen, setelah pendapatan kuartal IV lebih tinggi dari perkiraan. Hal ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan platform berbasis cloud, Azure.

Tesla Inc (TSLA.O) melonjak 10,30 persen setelah pembuat mobil listrik ini membukukan laba yang lebih tinggi karena pengiriman kendaraan mencapai rekor.

Amazon (AMZN.O) naik 10 persen, setelah pendapatan kuartal IV melampaui ekspektasi.

Sekitar 7,72 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata harian 7,54 miliar selama 20 sesi terakhir.

 

Leave a Comment