Usai Data Ekonomi China Menguat, Wall Street Merangkak Naik

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mulai menguat pada penutupan perdagangan Rabu (4/9). Hal ini karena data ekonomi China yang kuat mampu meredakan ketegangan di Hong Kong.

Dilansir Reuters, Kamis (5/9), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 237,45 poin, atau 0,91 persen menjadi 26.355,47, indeks S&P 500 (SPX) naik 31,51 poin, atau 1,08 persen menjadi 2.937,78, dan Nasdaq Composite (IXIC) menambahkan 102,72 poin atau 1,3 persen menjadi 7.976,88.

Anggota Parlemen Inggris memberikan suara menyetujui undang-undang yang dirancang untuk mencegah pemerintah Perdana Menteri Boris Johnson mengambil negara itu keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan.

Saham AS dibuka lebih tinggi dan terus meningkat seiring hari yang berlanjut setelah data menunjukkan aktivitas di sektor jasa China yang berkembang. Ini memberikan dorongan bagi ekonomi terbesar kedua di dunia itu untuk memulihkan sektor manufaktur.

Selain itu, pemimpin Hong Kong Carrie Lam juga menarik RUU ekstradisi yang selama ini memicu protes selama berbulan-bulan.

“Ada lega akibat ketegangan di Hong Kong mereda. Dengan tidak adanya berita buruk lainnya, membuat pasar melayang lebih tinggi,” kata Brian Battle, Direktur Perdagangan di Performance Trust Capital Partners di Chicago.

Investor melarikan diri dari ekuitas pada hari Selasa, setelah datamenunjukkan kontraksi dalam aktivitas manufaktur AS. Apalagi tarif baru dari Washington dan Beijing mulai berlaku pada akhir pekan lalu.

“Beberapa pesimisme yang kami mulai bulan ini sedikit berkurang,” kata Chris Zaccarelli, kepala investasi di Independent Advisor Alliance, di Charlotte, North Carolina.

Presiden Federal Reserve Bank New York, John Williams mengatakan, ekonomi AS berada di tempat yang baik. Dia juga bilang, The Fed siap “bertindak sebagaimana mestinya” untuk membantu menghindari penurunan ekonomi global.

Saham teknologi memberikan dorongan terbesar dari 11 sektor utama S&P, dengan kenaikan 1,7 persen. Kesehatan adalah sektor terlemah dengan kenaikan 0,01 persen.

Saham Tyson Foods Inc (TSN.N) turun 7,8 persen setelah produser terbesar produk daging AS itu memangkas proyeksi pendapatannya selama tahun ini 2019.

Volume perdagangan di Wall Street mencapai 6,16 miliar saham, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 6,91 miliar untuk 20 sesi terakhir.

 

Leave a Comment