Pada penutupan perdagangan hari Senin (24/10/2022), indeks saham Amerika Serikat (AS) Wall Street menguat melanjutkan kenaikan minggu lalu. Hal itu dinilai karena kebijakan agresif The Fed untuk menstabilkan ekonomi yang diharapkan dapat mengendalikan inflasi.
Mengutip Reuters pada Selasa (25/12), The Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 417,06 poin atau 1,34 persen menjadi 31.499,62. S&P 500 (.SPX) melesat 44,59 poin atau 1,10 persen menjadi 3.797,34 poin, dan Nasdaq Composite (.iXIC) bertambah 92,90 poin atau 0,86 persen menjadi 10.952,61.
Ketiga indeks saham utama AS mengalami momentum sepanjang sesi pertama seiring pendapatan perusahaan korporasi yang melonjak dan rilis data ekonomi.
Di antara 11 sektor utama di S&P 500, sembilan ditutup hijau, dengan layanan kesehatan mengalami persentase kenaikan terbesar. Segmen material dan real estate mengakhiri sesi di wilayah negatif.
Laporan dari S&P Global menunjukkan adanya kontraksi dalam aktivitas bisnis bulan ini, memberi petunjuk rentetan kenaikan suku bunga tajam Federal Reserve menyeret dampak sesuai permintaan. Sehingga meningkatkan harapan bank sentral dapat memperlambat target laju kenaikan dana The Fed.
“Ini pertanda ekonomi melambat dan apa yang dilakukan The Fed berhasil,” ujar Presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Peter Tuz.
Peter melanjutkan, “Mereka mungkin mencapai tujuan mereka, dan kita mulai mendekati kuartal keempat untuk menaikkan suku bunga.”
Musim pendapatan kuartal ketiga menjadi penambah kecepatan minggu ini. Sejauh ini, seperlima dari perusahaan S&P 500 telah melapor. Dari laporan tersebut, 74,7 persen memberi hasil yang mengalahkan konsensus, berdasarkan data Refinitiv.
Analis memperkirakan pertumbuhan pendapatan S&P 500 sebesar 3 persen secara agregat, turun dari 4,5 persen pada awal bulan. Sedangkan beberapa perusahaan teknologi berpotensi mendominasi pendapatan minggu ini.
DIPREDIKSI MENGUAT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada perdagangan Selasa (25/10). Pada Senin (24/10), indeks saham ditutup menguat 0,50 persen di level 7.053,04.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya. Pergerakan IHSG masih terus berupaya untuk menunjukkan penguatan.
“Saat ini rentang konsolidasi sudah berada pada kondisi yang lebih baik,” kata William dalam risetnya, Selasa (25/10).
William melanjutkan, sentimen dari pergerakan market global yang diikuti oleh fundamental perekonomian Indonesia turut menjadi sentimen positif bagi pergerakan IHSG. “Hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas,” ujar William.
Sementara itu, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christopher, memperkirakan support indeks saham di rentang 7.004-7.028 serta resistance di level 7.084-7.116.
“Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan MACD bergerak ke area akumulasi mengindikasikan potensi penguatan,” kata Dennies dalam risetnya, Selasa (25/10).
Dennies mengamati pergerakan IHSG akan cenderung didorong musim rilis kinerja emiten per kuartal III 2022. Tidak hanya itu, pelemahan nilai tukar rupiah yang telah mencapai level Rp 15.500 per dolar Amerika Serikat (AS) juga bisa mempengaruhi IHSG.
Berikut ini beberapa saham yang direkomendasikan Dennies:
- ERAA
Recommendation: Sell
Entry Range: 428-434
Buy Price: 412
Target Price: 446-454
Stop Loss: 422
- HMSP
Recommendation: Specific Buy
Entry Range: 950-980
Buy Price: 970
Target Price: 1.020-1.050
Stop Loss: 935
- AKRA
Recommendation: Hold
Entry Range: 1.395-1.420
Buy Price: 1.410
Target Price: 1.475-1.500
Stop Loss: 1.385