Trend Pemasaran Tahun Ini: Dari Influencer Hingga Teknologi AI

Satu hal yang menyenangkan dalam mengembangkan bisnis adalah mengenali praktek pemasaran yang anda pahami secara mendalam. Anda merasa percaya diri bahwa anda akan mendapatkan hasilnya dan membuktikan bahwa strategi pemasaran yang digunakan dapat mendorong pertumbuhan perusahaan. Namun, anda mesti mengetahui trend pemasaran tahun ini agar bisa merancang strategi yang sesuai. Perlu diketahui bahwa terkait pemasaran, konsumenlah yang menjadi penentunya.

Apa yang menarik bagi konsumen serta teknologi dan konten yang mereka sukai akan mempengaruhi trend pemasaran dan taktik yang mesti digunakan oleh perusahaan. Trend tertentu berlangsung sangat cepat, sebagian lagi lebih lambat. Namun, para pemimpin atau pemilik usaha mesti menyesuaikan dan mengupdate pendekatannya secara terus-menerus. Pasalnya, perubahan perilaku belanja, kesukaan, dan nilai-nilai yang dipegang konsumen dapat mempengaruhi metode pemasaran secara drastis.

trend pemasaran

Trend Pemasaran Yang Berkembang Tahun Ini

Jika perusahaan mampu mengiringi perkembangan terbaru terkait perilaku dan kesukaan konsumen, maka mereka bisa merancang strategi pemasaran yang lebih baik. Berikut adalah empat trend pemasaran yang perlu anda perhatikan tahun ini:

Banyak Influencers Banyak Menjadi Brand Ambassador

Misalkan, anda melihat iklan online sebuah mobil baru dari sebuah perusahaan yang belum pernah anda kenal namanya sebelumnya. Dan, misalkan mobil tersebut adalah mobil elektrik. Anda penasaran dengan teknologi dan brand kendaraan itu, namun anda belum begitu mempercayainya. Jadi, anda mengabaikan iklan itu dan memutuskan untuk tetap menggunakan kendaraan yang sudah ada.

Seminggu kemudian, seorang teman menunjukkan mobil barunya – mobil yang sama dengan yang anda lihat di iklan. Mereka memuji fiturnya, akselerasinya, serta interionya yang nyaman. Teman anda juga mengatakan mobil tersebut mudah dikonversi ke mode elektrik karena perusahaan memasang sebuah alat untuk mengecas mobil di rumah. Berdasarkan pengalaman teman tersebut, anda yakin untuk mencoba mobil tersebut. Inilah contoh kasus kekuatan iklan mulut ke mulut.

Baca Juga:   Bisnis Waraba: Peluang dan Tantangannya di Tahun 2020

Para influencer mencoba mengoptimalkan hasilnya dengan mempromosikan brand dan produk dari sebuah perusahaan kepada audien yang sudah mempercayai mereka sebelumnya. Ini adalah sebuah strategi pemasaran yang dapat mempercepat perusahaan dikenali masyarakat. Meskipun influencer marketing bukanlah sesuatu yang baru, perusahaan semakin mengandalkannya sebagai sebuah strategi pemasaran. Sejumlah brand menjalin hubungan jangka panjang dengan para influencer ternama dan mulai mengangkat mereka sebagai brand ambassador untuk mendatangkan hasil jangka panjang bagi perusahaan.

Konten Interaktif Semakin Menarik Perhatian

Di dunia yang dipenuhi konten, semakin sulit bagi brand untuk terlihat unggul dibanding brand lain. Menarik perhatian seseorang tidaklah sesederhana di masa lalu, karena jangkauan perhatian konsumen semakin berkurang. Dengan dunia kerja yang semakin sibuk, masyarakat bahkan kesulitan mengalokasikan waktu untuk menonton video berdurasi 4 menit hingga selesai. Alhasil, konten berdurasi 15 detik akan lebih laku dibanding konten panjang.

Demikian juga dengan konten statis yang tidak ‘mengikat’ audiens. Daya tariknya semakin menurun. Audiens di dunia online berinteraksi dengan brand melalui postingan mereka. Daripada sekedar membaca tips-tips tertentu, mereka akan lebih suka berinteraksi dengan infografis atau ikut kuis. Kontes adalah contoh konten interaktif lainnya yang mulai banyak digunakan perusahaan. Mereka melakukannya dengan memposting kontes atau kuis berhadiah di media sosial. Namun, ada juga brand yang memadukan strategi pemasaran digital dan offline secara bersamaan.

Misalnya, sebuah perusahaan yang berbasis retail bisa mengadakan acara kontes. Konsumen berkunjung ke salah satu toko terdekat untuk menemukan produk tertentu dan kemudian memotretnya. Mereka kemudian memposting foto-fotonya di halaman media sosial perusahaan agar bisa ikut serta dalam kontes.  Dalam haal ini, perusahaan mempromosikan konten online dan mendapatkan kunjungan offline pada saat yang sama.

Baca Juga:   Resolusi Bisnis di Tahun Baru Bagi Usaha Kecil Menengah – Part 1
Post Video Semakin Populer di Media Sosial

Berbicara tentang media sosial, audiens semakin bosan dengan post tradisional yang hanya menunjukkan foto dan sedikit caption. Trend pemasaran saat ini sudah berbasis video, karena menceritakan pengalaman secara langsung. Reels yang menunjukkan seseorang sedang menggunakan produk dalam kehidupan sehari-hari dinilai lebih efektif daripada foto-foto yang ‘mati.’

Audiens yang mengharapkan pengalaman dua arah juga merasa bahwa live streaming di media sosial lebih menarik. Siaran even tertentu, video behind-the-scene, dan live demo peluncuran produk baru adalah beberapa contohnya. Ketika audiens melihat sesuatu terjadi, mereka merasa seolah-olah berada di sana.

Konten semacam ini bukan sekedar iklan yang ‘mengajak’ mereka membeli sesuatu. Video adalah demo tentang bagaimana sebuah brand atau produk menyatu dengan nilai dan identitas yang dipegang konsumen. Video interaktif dan live video lebih ampuh untuk menciptakan ikatan emosional. Konsumen bisa melihat siapa yang mewakili perusahaan dan belajar lebih banyak tentang misi atau kepribadian dari perusahaan itu.

Trend pemasaran berikutnya adalah penggunaan data-data yang bersumber dari Artificial Intelligence, karena teknologi ini semakin cerdas untuk menyajikan data-data secara akurat. Data yang akurat semakin diperlukan di lingkungan yang cepat berubah.  Sedikit bias saja bisa mempengaruhi struktur pertanyaan dan strategi pemasaran yang digunakan perusahaan.

Tagged With :

Leave a Comment