Pada perdagangan Kamis (22/9/2022), indeks utama Wall Street ditutup anjlok. Hal ini karena kenaikan suku bunga agresif yang dilakukan bank sentral Amerika, Federal Reserve atau The Fed, membuat investor khawatir.
“Jika kita terus mengalami inflasi yang lengket, dan jika (Ketua Fed Jerome) Powell berpegang teguh pada apa yang dia tunjukkan, saya pikir kita memasuki resesi dan kita melihat penurunan signifikan pada ekspektasi pendapatan,” Direktur Pasar Global di Boston, Mike Mullaney.
Mengutip Reuters, Jumat (23/9), Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 107,1 poin, atau 0,35 persen, menjadi 30.076,68, S&P 500 (.SPX) kehilangan 31,94 poin, atau 0,84 persen, menjadi 3.757,99 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 153,39 poin, atau 1,37 persen, menjadi 11.066,81.
Maskapai besar AS, yang telah menikmati rebound di tengah peningkatan perjalanan saat pembatasan pandemi berakhir, juga turun, dengan United Airlines (UAL.O) dan American Airlines (AAL.O) masing-masing turun 4,6 persen dan 3,9 persen. Ini membawa kerugian dalam tiga hari terakhir menjadi 11 persen untuk United dan 10,6 persen untuk Amerika.
JetBlue Airways Corp (JBLU.O) , turun 7,1 persen dan juga mencatat kerugian ketiga berturut-turut, ditutup pada level terendah sejak Maret 2020.
Darden Restaurants Inc (DRI.N) turun 4,4 persen setelah induk Olive Garden melaporkan penjualan kuartal pertama yang suram.
Volume di bursa AS adalah 11,39 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 10,91 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
DIPREDIKSI MELEMAH
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi berpotensi melemah pada perdagangan hari Jumat (23/9). CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya mengatakan, mengakhiri pekan ini IHSG terlihat belum beranjak dari rentang konsolidasi.
Pada perdagangan hari Kamis (22/9), IHSG ditutup menguat 30,59 poin atau 0,43 persen ke level 7.218,91.
William mengatakan bahwa pola pergerakan IHSG masih belum menunjukkan tanda-tanda kekuatan naik, yang dapat mengimbangi tekanan yang terjadi.
“Namun peluang koreksi masih dapat terus dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian, terutama untuk saham saham yang berfundamental kuat. Hari ini IHSG berpotensi melemah,” kata William dalam analisisnya, Jumat (23/9).
William memprediksi, IHSG hari ini berada di rentang 7.123-7.273. Adapun saham yang direkomendasikannya antara lain SMRA, BSDE, ASRI, PWON, CTRA, ASII, TLKM, TBIG, dan BBCA.
Senada, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher juga memperkirakan IHSG akan melemah. Dennies memperkirakan IHSG menguji di level 7.095-7.160 dan resistance di rentang 7.193-7.258.
“IHSG diprediksi melemah, candlestick membentuk long white body dengan kenaikan volume dengan stochastic membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan,” urainya.
Terlebih, dia melihat bahwa adanya kenaikan suku bunga Bank Indonesia sebesar 50 bps dianggap baik untuk menyeimbangkan kenaikan suku bunga The Fed untuk menekan inflasi global.