8 Strategi Memperbaiki Keuangan yang Berantakan

Mengatur keuangan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi percayalah, memperbaiki keuangan yang berantakan itu lebih memusingkan.

Ibarat ungkapan dalam dunia kedokteran, mencegah lebih baik daripada mengobati. Begitu pula soal keuangan.

Sebab, jika keuangan sudah telanjur berantakan, fondasi yang berdiri di atasnya bakal goyah. Yang punya keluarga, misalnya, risiko perpecahan di depan mata.

Yang masih jomblo pun tak aman dari ancaman kebangkrutan. Rencana menikah bisa porak-poranda lantaran terjadi kebocoran keuangan di mana-mana.

Sejatinya rumus mengatur keuangan itu sederhana. Catat pemasukan dan pengeluaran, jangan sampai lebih tinggi pasak daripada tiang.

Tak perlu tabel Excel dengan formula bermacam-macam. Kalkulator Casio tercanggih juga tak dibutuhkan.

Buat yang saat ini merasa keuangannya morat-matir karena tak tahu cara mengatur keuangan, segeralah berubah. Coba strategi memperbaiki keuangan yang berantakan di bawah ini.

1. Telusuri semua aset

dokumen putih

Aset adalah segala sesuatu yang bernilai milik diri sendiri. Di antaranya tabungan, perhiasan, hingga alat transportasi dan investasi, kalau ada. 

Dari penelusuran itu, kita bisa mengetahui apa saja aset yang dimiliki dan bagaimana perkembangannya. Kita juga dapat mendeteksi jika ada penyusutan yang terjadi. Misalnya tahun lalu tabungan Rp 50 juta, sementara tahun ini cuma Rp 48 juta.

Berarti ada yang salah dengan keuangan kita. Bila aset tidak berkembang alias segitu-gitu saja, artinya harus ada perbaikan pula agar keuangan lebih sehat.

2. Mulai berinvestasi

Banyak orang jiper ketika mendengar kata investasi. Yang di pikiran adalah praktik keuangan yang berisiko rugi. Betul, investasi memang bisa rugi. Tapi bisa pula untung. Untung besar bahkan.

Kuncinya adalah menemukan jenis investasi yang sesuai dengan kebutuhan. Tak semua investasi butuh modal besar kok. Banyak investasi yang ramah pemula. Kita bisa mencari-cari info tentang investasi ke kenalan yang sudah berstatus investor atau membaca-baca literatur yang banyak di media ataupun buku.

Imbal hasil investasi lebih besar daripada bunga tabungan. Buah investasi itu pun dapat digunakan buat menambal kebocoran yang terjadi akibat kelalaian mengatur keuangan sebelumnya.

3. Pindah tabungan

Tabungan mutlak dimiliki siapa pun yang ingin keuangannya segar bugar. Tapi setiap bank punya produk tabungan dengan fitur masing-masing, terutama bunga dan biaya administrasi.

Coba lihat tabungan kita sekarang, berapa bunga dan biaya administrasinya. Sebaiknya cari tabungan yang memberikan keuntungan lebih besar.

Atau bikin dua rekening. Yang satu buat tabungan pengeluaran dan pemasukan, satu lagi khusus untuk rencana pada masa depan. Bank punya layanan tabungan berjangka dengan bunga lebih besar daripada tabungan biasa. 

4. Cek kartu kredit

wanita pakai kartu kredit

Kartu kredit adalah alat transaksi multiguna yang sangat membantu dalam kehidupan. Tapi tak jarang orang salah menggunakannya sebagai kartu utang. 

Dampaknya adalah utang dan bunga tak putus mendera dalam tagihan setiap bulan. Tinjau lagi kebiasaan kita dalam menggunakan kartu kredit.

Selain itu, teliti betul tagihan kartu kredit. Mungkin di dalamnya ada biaya yang sejatinya bisa dihindari. Misalnya iuran untuk asuransi atau iuran tahunan. 

Iuran tahunan bisa dihapus dengan menelepon customer service kartu kredit lewat fitur rewards. Lumayan bisa mengurangi pengeluaran meski hanya sekian ribu rupiah.

Yang lebih parah adalah jika ternyata ada tagihan atas transaksi yang tak kita lakukan. Jadi harus cek satu per satu poin tagihan agar tak membayar lebih banyak.

5. Perhatikan SLIK OJK

cek slik ojk (1)

BI checking atau kini disebut SLIK OJK adalah istilah skor kredit nasabah di data OJK. Jika skor itu buruk, kita tak bisa menikmati fasilitas perbankan dengan leluasa, terutama pinjaman. 

Padahal di kemudian hari bisa saja kita butuh pinjaman untuk hal tak terduga. Atau mungkin kelak kita butuh modal usaha tambahan dari bank.

Skor kredit buruk jika kita sering telat bayar tagihan kartu kredit atau cicilan pinjaman. Apalagi jika ada tunggakan. Nilai yang buruk itu menandakan pengaturan keuangan kita belum baik.

6. Telusuri pengeluaran terbanyak

Dalam catatan pengeluaran, cek apa pos terbesar. Bandingkan catatan dalam satu bulan dengan bulan lainnya.

Mungkin tagihan listrik sangat besar. Kita bisa mencoba menguranginya dengan banyak-banyak menghemat pemakaian listrik di rumah. Intinya adalah coba akali pengeluaran itu agar tak makin membebani.

7. Rencanakan semua

Hal yang spontan memang kadang menyenangkan. Tapi, jika urusannya duit, ini bisa jadi beban. Sebaiknya rencanakan segala kegiatan yang butuh pengeluaran.

Misalnya liburan. Atur bujet dan patuhi agar dompet tidak jebol. Bila baru bisa sampai Bali, contohnya, ya tak perlu memaksakan terbang hingga Raja Ampat.

8. Manfaatkan promo

Keuangan bisa lebih dijaga jika rajin menggunakan promo diskon atau apa pun saat belanja. Terutama belanja online.

Tak apa sedikit repot mencari promo terbaru. Kalau mau menyehatkan keuangan, upaya ekstra memang kadang dibutuhkan.

Orang yang keuangannya berantakan kemungkinan besar belum mempraktikkan sederet poin di atas. Atau bisa jadi baru beberapa yang sudah diterapkan. Ayo tinjau lagi kebiasaan kita yang berkaitan dengan keuangan.

Tagged With :

Leave a Comment