Ada banyak cara untuk mendapatkan keuntungan dari aset kripto, termasuk dengan staking dan trading. Keduanya sama-sama populer di kalangan penggemar kripto Indonesia. Namun, mana yang lebih untung antara staking dan trading kripto? Berikut ini beberapa hal yang harus kamu tahu sebelum memilih cara investasi kripto terbaik dan paling sesuai untukmu.
Trading Kripto
Aktivitas trading membutuhkan pengetahuan dan kemampuan. Trader harus bisa menganalisis grafik harga kripto, juga mampu menyelidiki latar belakang fundamental dari aset-aset kripto yang akan di-trading-kan. Oleh karenanya, calon trader biasanya harus berlatih simulasi trading sampai berbulan-bulan sebelum memulai trading secara riil.
Trading merupakan praktik membeli suatu aset pada harga yang lebih murah, lalu menjualnya kembali pada harga yang lebih mahal. Namun, tak ada seorang pun yang dapat memprediksi masa depan dengan tepat. Kita hanya dapat menganalisis dan memprediksi skenario mana yang paling mungkin terjadi di masa depan. Situasi ini melahirkan risiko yang besar bagi trader.
Seseorang dapat mulai trading kripto dengan modal sekitar 10 atau 100 dolar AS. Selanjutnya, ia bisa memanfaatkan fitur leverage dari broker kripto untuk meningkatkan daya beli modalnya hingga 100 kali lipat atau lebih. Setelah trading selama beberapa waktu, ia bisa jadi memperoleh keuntungan beberapa kali lipat lebih besar dari modalnya ataupun justru kehilangan seluruh modalnya.
Inilah pentingnya berlatih trading terlebih dahulu sebelum benar-benar mulai trading dengan uang sungguhan. Selain itu, trader juga harus sudah memiliki suatu strategi trading yang teruji dan mampu mengendalikan emosi di tengah gejolak pasar.
Staking Kripto
Staking bertujuan untuk memperoleh pendapatan pasif dalam jangka panjang. Modal untuk mulai staking bervariasi, bisa jadi setara ataupun lebih mahal daripada modal awal trading kripto. Namun, persentase imbal hasilnya tidak akan sebesar trading. Diantara lima koin terbaik untuk staking, proyeksi imbal hasil tertinggi diberikan oleh Polygon (MATIC) sebesar 14% per tahun.
Untungnya, staking relatif lebih mudah daripada trading kripto. Kita tak perlu pusing menganalisis setiap hari. Cukup memilih koin mana yang punya prospek jangka panjang terbaik dari segi fundamentalnya, menentukan tempat staking yang terpercaya, lalu menyetorkan modal untuk disimpan selama jangka waktu yang ditentukan. Risiko staking secara keseluruhan lebih rendah daripada trading kripto.
Tagged With : Cryptocurrency • staking