Pada perdagangan Senin (23/1/2023), Indeks saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup menguat. Hal tersebut ditopang oleh lonjakan saham teknologi.
Mengutip Reuters, Selasa (24/1) Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 254,07 poin, atau 0,76 persen menjadi 33.629,56, S&P 500 (.SPX) meningkat 47,2 poin, atau 1,19 persen menjadi 4.019,81 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 223,98 poin, atau 2,01 persen menjadi 11.364,41.
Volume di bursa AS adalah 11,99 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,62 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
Melonjaknya Wall Street menandai ketenangan sebelum badai dalam seminggu penuh, dengan laporan pendapatan dan data ekonomi penting.
“Investor sangat yakin Federal Reserve akan menaikkan suku bunga kecil minggu depan bahkan ketika bank sentral AS tetap berkomitmen untuk menjinakkan siklus inflasi terpanas dalam beberapa dekade,” tulis laporan tersebut.
Presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Peter Tuz mengungkapkan investor yakin The Fed tidak akan seagresif sebelumnya. Menurut dia, kenaikan suku bunga minggu depan akan lebih rendah dari sebelumnya.
“Saham dapat bergerak dengan baik terutama saham dengan pertumbuhan besar yang menggerakkan pasar,” terang Truz.
Lebih lanjut, Departemen Perdagangan AS diperkirakan akan melaporkan pertumbuhan ekonomi yang positif di kuartal IV. Mereka memprediksi, AS bakal tumbuh 2,5 persen.
“Departemen Perdagangan AS akan mengungkapkan kemajuan pada PDB kuartal IV pada hari Kamis, yang diperkirakan para analis berada di level 2,5 persen,” ungkap laporan tersebut.
DIPREDIKSI MENGUAT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada perdagangan Selasa (24/1). Pada perdagangan Jumat (20/1) lalu, IHSG ditutup di zona hijau atau naik 0,8 persen ke 6.874.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, memperkirakan pergerakan IHSG akan bergerak cukup moderat dan masih cenderung mengalami penguatan terbatas, sehingga peluang koreksi dapat dimanfaatkan oleh investor jangka menengah hingga panjang.
William menyarankan untuk melakukan akumulasi pembelian dengan harapan capital gain yang cukup besar hingga penghujung tahun, mengingat kondisi fundamental perekonomian masih terjaga dengan baik. Menurutnya, IHSG akan berada dalam tentang 6.714-6921.
Adapun beberapa saham yang direkomendasikan William adalah BBRI, ASII, ITMG, BMRI, CTRA, AALI, TBIG, AKRA.
Sementara Analisis Sinarmas Sekuritas, Mayang Anggita, mengatakan menguatnya IHSG pada perdagangan Jumat lalu memberikan harapan bahwa IHSG berpotensi melanjutkan penguatan setidaknya sampai Resistance terdekat yaitu titik previous high 6953 sampai dengan upper channel di seputaran 7000.
“Di sisi lain, support MA20 di angka 6764, dan MA10 di 6710 diharapkan mampu menopang pergerakan IHSG,” katanya.
Terpisah, MNC Sekuritas Daily Scope Wave memperkirakan support IHSG di posisi 6760 dan 6.660. Tidak hanya itu, resistance berada di level 6.900 dan 6.990.
“Posisi IHSG sudah mengenai target yang kami berikan di 6,870, waspadai akan adanya koreksi pada IHSG karena diperkirakan penguatannya sudah relatif terbatas.“ tulis MNC Sekuritas dalam risetnya, Selasa (24/1).
MNC Sekuritas merekomendasikan untuk membeli saham BBRI, EXCL, INKP.