Bursa saham Indonesia gempar lantaran beredarnya kabar suspensi saham Waskita Karya (WSKT) pada semua pasar mulai tanggal 16 Februari 2023 lalu. Otoritas BEI menggembok perdagangan semua efek WSKT, baik saham maupun obligasi, akibat keterlambatan pembayaran kupon bunga ke-15 Obligasi Berkelanjutan III Tahap IV Tahun 2019.
Pihak WSKT menjelaskan bahwa pembayaran bunga obligasi hanya ditunda, sehubungan dengan restrukturisasi yang masih terus berlanjut dalam tubuh BUMN ini. Kendati demikian, investor yang nyangkut pada saham WSKT sudah telanjur panik. Apa yang bisa kita lakukan saat saham disuspensi?

Ketika suatu saham disuspensi, berarti semua perdagangan saham itu dihentikan. Para calon pembeli tidak bisa mengirim order beli. Para calon penjual juga tidak bisa mengirim order jual. Jadi, jangan heran jika platform trading saham menolak (reject) pemasangan order jual saham yang disuspensi.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menjaga mental agar tetap tenang. Yakinlah bahwa semua masalah pasti memiliki solusi. Apabila belum ada solusi untuk saat ini, titik terangnya mungkin akan muncul esok hari.
Langkah kedua, perhatikan baik-baik pengumuman suspensi saham tersebut. Apakah saham disuspensi pada pasar reguler saja, atau pada semua pasar? Apabila saham suspensi saham hanya pada saham reguler, berarti kita masih dapat menjual saham itu melalui pasar negosiasi. Sedangkan jika saham disuspensi pada semua pasar, berarti kita hanya bisa menunggu pengumuman BEI berikutnya.
Langkah ketiga, periksa laporan keuangan perusahaan terbaru. Apakah perusahaan masih memiliki aset yang mencukupi dan masih beroperasi, atau tidak?
Apabila perusahaan masih beroperasi dan punya aset memadai, investor sebenarnya tak perlu panik secara berlebihan. Suspensi kemungkinan akan dicabut setelah perusahaan menyelesaikan masalahnya saat ini. Seandainya pun suspensi berkelanjutan dan perusahaan mengalami pailit, pemilik saham masih berpeluang memperoleh sebagian dananya sesuai likuidasi aset perusahaan.
Perlu diperhatikan pula struktur kepemilikan saham perusahaan emiten. Pemerintah biasanya cenderung mengulurkan dana talangan (bailout) untuk menyelamatkan perusahaan BUMN di mana pemerintah memiliki porsi kepentingan yang besar. Contohnya, Garuda Indonesia (GIAA) berulang kali terjerat masalah keuangan dan terus menerus “diselamatkan” oleh suntikan dana segar.
Tagged With : investasi • saham