Asuransi memiliki reputasi yang kurang baik di mata masyarakat Indonesia, mulai dari mangkir bayar klaim, marketing menyesatkan, sampai dengan gagal bayar gegara gulung tikar. Hal ini membuat publik kurang tertarik pada saham asuransi.
Sementara saham perbankan jadi primadona, saham asuransi justru dipandang sebelah mata. Padahal, keduanya sama-sama tergabung dalam sektor keuangan. Beberapa saham asuransi Indonesia juga menawarkan potensi cuan yang cukup baik dari segi dividen maupun valuasinya.
Berikut ini daftar saham asuransi Indonesia per akhir November 2024:
- PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA)
- PT. Asuransi Bintang Tbk (ASBI)
- PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM)
- PT. Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP)
- PT Asuransi Jasa Tania Tbk (ASJT)
- PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS)
- PT. Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (ASMI)
- PT. Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG)
- PT Asuransi Ramayana Tbk (ASRM)
- PT. Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU)
- PT. Bhakti Multi Artha Guna Tbk (BHAT)
- PT. Lippo General Insurance Tbk (LPGI)
- PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI)
- PT. Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI)
- PT. Paninvest Tbk (PNIN)
- PT. Panin Financial Tbk (PNLF)
- PT. Victoria Insurance Tbk (VINS)
Para emiten asuransi bukan hanya menawarkan layanan bagi perorangan seperti asuransi jiwa, kesehatan, properti, dan kendaraan. Ada pula emiten yang menyediakan layanan B2B (sesama korporasi) seperti reasuransi, asuransi kargo laut, dan masih banyak lagi.
Sebagian saham asuransi di Bursa Efek Indonesia memiliki kapitalisasi yang kecil dan likuiditasnya sedikit, sehingga berisiko sangat tinggi. Namun, ada pula saham asuransi berkualitas yang rajin bagi-bagi dividen, memiliki fundamental yang baik, dan valuasi yang masih murah.
Saham TUGU membukukan yield dividen paling tinggi pada tahun 2024 sebanyak 10,5%. Saham AMAG, ASBI, ASRM, dan LPGI juga berhasil menyisihkan laba untuk dibagikan kepada para investornya tahun ini.
Apakah saham asuransi masih prospektif pada tahun 2025? Bisnis asuransi itu sendiri tetap prospektif. Terlepas dari beragam skandal yang menyelimutinya, bisnis asuransi merupakan suatu layanan yang integral bagi sistem keuangan suatu negara.
Asuransi akan berkembang seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi di suatu negara. Akan tetapi, calon investor harus bersikap ekstra hati-hati dalam meninjau kondisi keuangan saham agar jangan sampai salah memilih emiten yang nyaris bangkrut atau sedang terbelit skandal.
Tagged With : asuransi • investasi • saham