Trading bitcoin merupakan salah satu opsi baru yang sedang populer di kalangan trader forex masa kini. Cara trading bitcoin pun beragam, baik dengan jual-beli Bitcoin secara langsung melalui bursa kripto (Crypto Exchanges) maupun perdagangan CFD (Contract for Difference) melalui broker forex yang menawarkan fasilitas trading bitcoin. Namun, sebenarnya trading forex dan trading bitcoin mengandung tingkat risiko yang berbeda. Hal ini dapat ditinjau dari keuntungan dan kelemahan masing-masing.
Keuntungan Trading Bitcoin vs Trading Forex
Sebagian orang menganggap trading bitcoin lebih menarik ketimbang trading forex, karena volatilitas harga lebih tinggi. Dalam trading forex, fluktuasi harga dalam pergerakan pasangan mata uang mayor saja umumnya hanya sekitar 1 persen dalam satu hari. Namun, fluktuasi harga bitcoin pada hari-hari biasa saja bisa lebih dari 5 persen. Besarnya volatilitas harga ini memang mengakibatkan risiko trading lebih tinggi, tetapi peluang profit yang bisa diperoleh juga lebih tinggi.
Keuntungan lain dari trading bitcoin adalah kemungkinan bagi siapa saja untuk trading secara anonim dan minimnya pengaruh institusi pemerintah dalam aktivitas perdagangan. Asalkan trader memiliki modal yang memadai dan punya akses internet untuk membuka rekening pada sebuah bursa kripto atau broker kripto, maka bisa langsung mulai trading. Di sisi lain, persyaratan yang ditentukan untuk mulai trading forex bisa jadi lebih rumit karena adanya berbagai ketentuan dari regulator terkait.
Kelemahan Trading Bitcoin vs Trading Forex
Terlepas dari berbagai keuntungan tadi, trading bitcoin memiliki sejumlah kelemahan pula jika dibandingkan dengan trading forex. Pertama, trader hanya bisa menggunakan leverage yang sangat rendah untuk trading bitcoin. Umumnya, leverage yang disediakan bagi perdagangan bitcoin hanya berkisar antara 1:1 hingga 1:20. Sedangkan leverage dalam perdagangan forex bisa mencapai 1:200, 1:500, atau bahkan 1:1000. Oleh karenanya, calon trader bitcoin perlu menyediakan modal awal jauh lebih besar ketimbang calon trader forex.
Kedua, trading bitcoin relatif lebih rentan peretasan (hacking) dan kebangkrutan ketimbang trading forex. Ambil contoh misalnya ketika sebuah broker forex teregulasi mengalami kebangkrutan, maka trader kemungkinan masih bisa mendapatkan uang modalnya kembali, karena dana disimpan pada bank tersegregasi dan terdapat regulasi yang mengatur agar dana dikembalikan kepada trader. Namun, tak ada aturan semacam itu dalam trading bitcoin.
Dalam hal ini, status bitcoin sebagai mata uang kripto yang hanya eksis dalam jaringan elektronik menjadi sebuah kelemahan besar. Apabila bursa kripto yang Anda gunakan mengalami peretasan atau kebangkrutan, maka Anda kemungkinan takkan mendapatkan kembali uang Anda sama sekali. Insiden seperti itu pernah terjadi dalam kasus Mt Gox, sebuah bursa kripto raksasa yang berbasis di Jepang. Faktor risiko ini penting untuk dipertimbangkan sebelum Anda memilih untuk trading forex atau bitcoin.
Tagged With : bitcoin • trading forex