Pasar saham Amerika Serikat (AS), Wall Street turun lebih dari 2 persen pada perdagangan Senin (13/5), setelah China mengumumkan tarif pembalasan atas barang-barang AS. Hal ini meningkatkan kekhawatiran perang dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia itu dan dapat melumpuhkan pertumbuhan ekonomi global.
Dilansir Reuters, Selasa (14/5), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 586,00 poin atau 2,26 persen pada 25.356,37. Indeks S&P 500 (SPX) turun 65,48 poin atau 2,27 persen menjadi 2.815,92 dan Nasdaq Composite (IXIC) turun 241,62 poin atau 3,05 persen menjadi 7.675,32.
Aksi jual dimulai dengan saham yang berada di level tertinggi sepanjang masa pada 1 Mei lalu, kini telah jatuh hampir 5 persen dari S&P 500 dalam waktu kurang dari dua minggu. Namun penurunan tersebut dinilai masih lebih baik dibandingkan dengan penurunan 20 persen antara 3 Oktober dan Natal tahun lalu.
Kurva imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor tiga bulan dan sepuluh bulan juga kembali terbalik untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari seminggu. Hal ini dipandang sebagai sinyal bahwa resesi akan datang.
“Aksi jual adalah cerminan bahwa pembicaraan perdagangan berada dalam kondisi yang lebih buruk daripada yang diperkirakan orang,” kata Willie Delwiche, ahli strategi investasi Baird di Milwaukee.
Kementerian Keuangan China mengatakan, pihaknya berencana untuk mengenakan tarif mulai dari 5-25 persen pada 5.140 produk AS pada daftar target bernilai sekitar USD 60 miliar mulai 1 Juni mendatang. Ini merupakan balasan untuk AS yang juga mengenakan tarif 25 persen pada produk China senilai USD 200 miliar.
Analis Bank of America Merrill mengatakan, tarif baru China menimbulkan risiko penurunan antara 1-3 persen pendapatan perusahaan S&P 500 di tahun ini.
S&P 500 dan Nasdaq mencapai rekor tertinggi hanya dua minggu lalu karena harapan kesepakatan perdagangan dan musim pendapatan kuartal pertama yang positif. Penurunan 2,2 persen minggu lalu adalah yang terburuk untuk indeks acuan sejak Desember.
Saham Boeing Co yang sensitif terhadap tarif turun 3,6 persen dan Caterpillar Inc turun 4,9 persen.
Indeks chip Philadelphia turun 4,2 persen, menambah penurunan 6 persen minggu lalu.
Saham Uber Technologies Inc turun 9 persen, lebih dari dua kali lipat kerugian mereka sejak Jumat lalu.