Pengaruh Pemilu yang Harus Diketahui Trader Forex

Trader forex umumnya berfokus pada analisis teknikal atau rilis berita-berita ekonomi saja, tanpa memerhatikan isu politik. Ada anggapan salah kaprah bahwa isu politik itu takkan berpengaruh terhadap kondisi ekonomi. Padahal, berdasarkan catatan historis, pemilu bisa memengaruhi nilai tukar mata uang.

Pengaruh Pemilu yang Harus Diketahui Trader Forex

Dari perspektif investor dan trader, ketidakpastian yang dipicu oleh pemilu bukanlah faktor yang positif bagi nilai tukar mata uang negara terkait. Umpamanya sebuah pemilu presiden yang memiliki dua kandidat, tentu akan muncul pula visi-misi dan program berbeda diantara keduanya. Boleh jadi, satu kandidat mempromosikan revitalisasi migas, sedangkan kandidat lainnya justru ingin meningkatkan penggunaan energi terbarukan non-migas.

Investor yang ingin menanamkan modal di negara tersebut, tentu bakal menunda keputusannya hingga jelas kandidat mana yang menang dan program mana yang akan diterapkan di negara tersebut. Konsekuensinya, permintaan atas mata uang negara tersebut akan menurun sejak beberapa bulan menjelang pemilu.

Penurunan permintaan mata uang, pada gilirannya, dapat mengakibatkan depresiasi nilai tukar. Namun, nilai tukar bisa langsung menguat lagi setelah pasar mendapatkan kejelasan mengenai kandidat mana yang akan menang; baik melalui polling, hitung cepat (quick count dan exit poll), maupun hasil penghitungan suara resmi.

Fenomena seperti itu dapat disaksikan dalam pemilu presiden di berbagai negara; tak peduli program apa yang diusung oleh masing-masing kandidat, tak peduli siapa kandidat unggulannya. Cobalah Anda mengamati grafik Indeks Dolar AS (DXY) menjelang pemilu presiden AS pada tanggal 8 November 2016. Menjelang pilpres AS 2016, indeks Dolar AS melemah parah, tetapi langsung menguat pesat setelah Presiden AS Donald Trump memenangkan pemilu. Padahal, kandidat favorit pasar sebelumnya bukanlah Trump, melainkan rivalnya, Hillary Clinton.

Terlepas dari itu, ketidakpastian politik hanya termasuk salah satu dari berbagai faktor yang dapat memengaruhi nilai tukar mata uang. Masih banyak faktor lainnya seperti data-data ekonomi penting (Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat pengangguran, inflasi, dll) serta kebijakan moneter bank sentral (suku bunga, stimulus, dll). Walaupun ketidakpastian politik akibat penyelenggaraan pemilu akan menekan nilai tukar, tetapi stabilitas ekonomi bisa menopang sehingga pelemahan hanya terbatas hingga kisaran tertentu saja, kemudian nilai tukar bangkit kembali.

Tagged With :

Leave a Comment