Pembalikan Arah Imbal Hasil Obligasi AS Berimbas, Wall Street Tergelincir

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street tergelincir pada penutupan perdagangan Selasa (27/8). Indeks utama terbebani adanya pembalikan kurva imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasury) dan meningkatnya eskalasi dagang AS-China.

Dilansir Reuters, Rabu (28/8), Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 124,66 poin atau 0,48 persen menjadi 25.774,17, indeks S&P 500 (SPX) kehilangan 9,53 poin atau 0,33 persen menjadi 2.868,85, dan Nasdaq Composite (IXIC) jatuh 26,79 poin atau 0,34 persen menjadi 7.826,95.

Ketiga indeks acuan tersebut sebenarnya masih membaik pada awal pekan ini, setelah Presiden Trump mengatakan akan melakukan pembicaraan lagi dengan China. Namun Kementerian Luar Negeri China menegaskan, pihaknya belum menerima panggilan pembicaraan terbaru maupun telepon terkait perdagangan AS.

“Ini akan sangat membingungkan dan sayangnya, terjadi semacam kemunduran pada perdagangan, perekonomian akan menderita,” kata Jack Ablin, Kepala Investasi di Cresset Capital Management di Chicago.

Inversi kurva imbal hasil antara US Treasury bertenor 2 dan 10 tahun juga kembali menyebabkan kekhawatiran investor mengenai ekonomi global.

Pada Selasa (27/8), imbal hasil US Treasury 10 tahun sebesar 1,493 persen, terendah sejak Juli 2016. Sementara imbal hasil bertenor 2 tahun sebesar 1,533 persen. Spread antara tenor 2 tahun dan 10 tahun berada pada negatif 4 basis poin.

Saham keuangan (SPSY) menjadi sektor yang paling anjlok, turun 0,72 persen. Sementara sektor utilitas (SPLRCU) mengalami kenaikan 0,14 persen.

Indeks S&P 500 telah kehilangan hampir 4 persen selama Agustus. Ini terjadi sebagai dampak perang dagang AS-China yang memangkas keuntungan perusahaan, ditambah ketidakpastian penurunan suku bunga Federal Reserve.

Investor pun akan terus mengikuti perkembangan The Fed pada pertemuan September mendatang untuk mengetahui petunjuk terkait suku bunga acuan. Laporan pekerjaan bulanan dan data manufaktur AS yang akan rilis pekan depan juga menjadi faktor penentu kebijakan.

Saham Philip Morris International (PM.N) turun 7,76 persen setelah pembuat tembakau tersebut mengatakan sedang dalam tahap pembicaraan dengan Altria Group Inc (MO.N) untuk bergabung dengan perusahaan tersebut. Sementara saham Altria turun 3,95 persen.

Saham JM Smucker Co (SJM.N) anjlok 8,18 persen setelah produsen makanan kemasan itu memotong perkiraan pendapatan setahun penuh serta laba dan penjualan kuartalan yang meleset dari perkiraan.

Sekitar 6,29 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, lebih rendah dibandingkan dengan 7,57 miliar saham selama 20 hari sesi terakhir.

 

Leave a Comment