Dalam beberapa tahun ke depan, teknologi diperkirakan akan menggantikan sejumlah lapangan kerja yang ada saat ini. Jika pencari kerja tidak cerdas dalam menyikapi trend yang terjadi, maka kemungkinan tingkat pengangguran akan meningkat di sejumlah negara. Sekarang saja, sejumlah lapangan kerja yang dulu ada sudah mulai menghilang, karena digantikan oleh teknologi. Namun, benarkah peluang kerja di era teknologi semakin terbatas? Belum tentu. Sejatinya, perkembangan teknologi akan diiringi dengan terbukanya sejumlah lapangan kerja baru, tentunya berbeda dari lapangan kerja 10 atau 20 tahun yang lalu.
The World Economic Forum, sebagaimana dikutip di Forbes, memperkirakan bahwa Artificial Intelligence (AI) akan menggantikan sekitar 85 juta pekerjaan di Tahun 2025. Tool AI diperkirakan bisa mengerjakan sejumlah pekerjaan sekaligus. Sebagai contoh, ChatGPT yang diciptakan oleh OpenAI dan diluncurkan di bulan November Tahun 2022, memiliki misi untuk melakukan segala sesuatunya bagi semua orang.
Peluang Kerja di Era Teknologi: Karir Yang Terancam Hilang
Sebuah prediksi dari LLM, sebagaimana dikutip di Forbes, menyebutkan sejumlah karir yang beresiko digantikan oleh ChatGPT, antara lain:
Tenaga Customer Service
ChatGPT bisa menangani dan menjawab pertanyaan konsumen, keluhan, dan permintaan dukungan dari konsumen 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Teknologi ini mengurangi kebutuhan akan tenaga menusia dalam melayani konsumen. Base ChatGPT tidak memberi respon yang sama dengan yang diberikan oleh customer service manusia. Customer service yang profesional tentunya membutuhkan penggunaan AI tingkat lanjut.
Namun, sekalipun AI bisa memberikan respon otomatis dan lebih cepat membantu konsumen, ada jenis dukungan tertentu yang tidak bisa ditangani oleh teknologi ini. Manusialah yang menguasai seni berkomunikasi dengan manusia dan memiliki empati. Customer service yang hangat dan bersahabat tetap diharapkan, terutama untuk permintaan-permintaan konsumen yang sifatnya khusus dan kasus-kasus sensitif. Untuk layanan seperti ini, customer service manusia sepertinya masih akan tetap ada di masa mendatang.
Petugas Entry Data
ChatGPT cukup meyakinkan untuk aspek ini, karena teknologi ini bisa memproses dan menginput data dalam jumlah besar secara cepat dan akurat. ChatGPT bisa melakukan tugas-tugas entry data dengan mudah, meminimalisir error, dan meningkatkan efisiensinya. Jika anda sedang mencari peluang kerja di era teknologi yang berkaitan dengan entry data dan angka ke konsumen, maka coba tinjau kembali apa yang akan anda lakukan. Anda bisa mencari pekerjaan lain yang lebih anda sukai.
Technical Support Analyst
ChatGPT bisa memberikan dukungan teknis dan penyelesaian masalah (troubleshooting) untuk masalah-masalah yang sifatnya umum dan sering terjadi. Bahkan, ChatGPT bisa memberikan panduan step-by-step dan solusi kepada pengguna. Namun, tidak semua orang menyukai ini. Para pengguna non-teknis tidak mau mengikuti wizard, menonton video, atau berbicara dengan chatbot. Layanan premium dari tenaga kerja profesional masih akan dibutuhkan, terutama bagi mereka yang enggan berkomunikasi dengan chatbot dan menginginkan layanan yang sifatnya custom.
Content Writer
ChatGPT sedang menjalankan misi untuk menggantikan seluruh pekerjaan yang melibatkan kreasi konten. Jadi, tidak mengherankan jika content creator akan menjadi pekerjaan berikut yang digantikan oleh ChatGPT. Teknologi ini bisa membuat artikel, postingan untuk blog, dan konten tertulis lainnya tentang berbagai topik, dengan tetap mempertahankan kualitas secara konsisten dan mematuhi panduan yang ada.
Hingga anda bisa membuat konten tanpa gejala-gejala giveraway, para ghostwriter profesional masih akan tetap ada. Penulis yang benar-benar berbakat tidak akan kemana-mana dan tidak akan kehilangan lapangan pekerjaan. Akan lebih baik lagi jika anda bisa menggunakan AI untuk mencari ide, otomatisasi, dan bagian-bagian proses kreatif.
Proofreader
ChatGPT bisa melakukan review dan mengoreksi tata bahasa, tanda baca, dan kesalahan style pada dokumen tertulis, sehingga teks yang dihasilkan bersih dan bebas dari kesalahan. Dengan kemampuannya saat ini, ChatGPT sepertinya cukup optimis untuk aspek ini. Sebuah mesin prediktif bisa menemukan pola-pola tertentu pada teks dan mengidentifikasi di mana kesalahan banyak terjadi. Matanya yang tajam dan canggih bisa menemukan kesalahan-kesalahan yang tidak terlihat oleh manusia. Namun, ChatGPT masih belum cukup mampu untuk menangani tulisan yang melibatkan akuransi faktual, relevansi kontekstual, dan bahasa sehari-hari.
Penerjemah
Bagaimana dengan menerjemahkan konteks dalam jumlah besar ke beberapa bahasa yang berbeda? Tidak masalah. ChatGPT bisa menerjemahkan teks antara beberapa bahasa yang berbeda, dengan tingkat akurasi yang tinggi, sehingga ChatGPt menjadi sebuah tool yang berguna untuk mengatasi hambatan bahasa dalam berkomunikasi. Membolak-balik dokumen untuk mengalihbahasakan dari satu bahasa ke bahas alainnya tidak membutuhkan tenaga manusia di beberapa aspek. Namun, ada beberapa kata dan frasa yang tidak ada terjemahannya. Di sinilah pentingnya manusia.
Selain beberapa pekerjaan di atas, masih ada beberapa pekerjaan lainnya yang terancam hilang akibat perkembangan teknologi secara cepat. Dapatkan pembahasan lebih lanjut tentang peluang kerja di era teknologi dan beberapa pekerjaan yang terancam hilang pada post berikutnya.
Tagged With : manajemen bisnis