Biro Statistik AS melaporkan bahwa angka Non-Farm Payroll (NFP) untuk bulan Juni 2019, melesat menjadi 224,000 dari sebelumnya di 72,000. Angka tersebut juga lebih tinggi daripada ekspektasi di 160,000. Non Farm Payroll (NFP) merupakan data yang mengukur perubahan jumlah pekerjaan di luar sektor pertanian di Amerika Serikat. Laporan ini memiliki pengaruh sangat penting terhadap pergerakan Dolar, karena menjadi bahan pertimbangan The Fed dalam menentukan kebijakan suku bunga.
Pengaruh Pada Ekspektasi Fed Rate Cut
Oleh karena itu, kenaikan NFP AS kali ini diasumsikan ssebagai pemupus ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed (Fed Rate Cut), yang semula diperkirakan akan dilakukan akhir bulan ini. Menurut CME Group’s FedWatch program, persentase probabilitas penurunan suku bunga The Fed untuk akhir bulan Juli ini, sekarang sudah tinggal 9.0 persen, dari 29 persen kemarin.
Namun sayangnya, kenaikan NFP AS tidak diikuti oleh dua data ketenagakerjaan AS lain yang juga dirilis bersamaan, yakni data pertumbuhan upah (Average Hourly Earnings) dan Tingkat Pengangguran. Average Hourly Earnings bulanan hanya tumbuh 0.2 persen, yang mana lebih rendah daripada sebelumnya dan ekspektasi di level 0.3 persen. Sedangkan Tingkat Pengangguran AS malah naik dari 3.6 persen menjadi 3.7 persen.
“Laporan ketenagakerjaan AS menunjukkan bahwa ekonomi melambat, tetapi tidak terguncang. Hal ini penting karena salah satu pertanyaan terhadap laporan ketenagakerjaan adalah, apa artinya bagi kemungkinan pemotongan suku bunga The Fed di akhir bulan ini. Mereka (bank sentral AS tersebut) mungkin masih akan memotong bunga sebanyak seperempat poin sebagai tindakan jaminan, tetapi tak serta merta mengatakan bahwa data (ekonomi AS) melemah dengan cepat,” ungkap pakar investasi Kate Warne dari Edward Jones di ST. Louis.
Indeks Dolar AS pun mendulang kenaikan pesat setelah rilis data NFP AS. Saat berita ini ditulis, DXY masih melanjutkan kenaikan hingga 0.58 persen ke 97.28, setelah flat dalam tiga hari sebelumnya.
