Mengatasi Stress dalam Berwirausaha, Agar Tetap Sehat dan Produktif

Menurut para pengusaha, kewirausahaan dan stress berjalan berdampingan. Bagi para pengusaha, kelelahan akibat stress bukanlah hal biasa, terutama karena tingkat motivasi yang sangat tinggi dan ketekunan yang dibutuhkan dalam berwirausaha. Seiring waktu, motivasi yang diiringi dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi bisa memicu terkurasnya emosi dan fisik. Lalu, muncul pertanyaan bagaimana mengatasi stress dalam berwirausaha?

Sebuah study oleh para peneliti Harvard menemukan bahwa lebih dari seperempat pengusaha yang berpartisipasi pada survey tersebut merasa bahwa stress memicu kelelahan pada mereka. Berita baiknya, ada sejumlah cara bagi para pengusaha untuk mengatasi stress dalam berwirausaha dan tetap hidup sehat dan produktif.

mengatasi stress dalam berwirausaha

Bagaimana Mengatasi Stress dalam Berwirausaha

Lakukan Gym

Anda mungkin pernah mendengar hal ini sebelumnya, namun olah raga adalah cara yang baik untuk mengurangi stress. Olah raga membantu melepaskan endorfin, menstimulasi pemompaan darah, dan bahkan bisa mempertajam kemampuan anda dalam mengambil keputusan. Tentunya, olah raga juga meningkatkan kesehatan mental dan fisik anda.

Sayangnya bagi banyak pengusaha, olah raga terkadang terasa seperti aktivitas yang tidak ada artinya dan tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Cobalah olah raga di gym satu atau dua jam ketika anda tidak bisa fokus sama sekali dalam bekerja. Anda akan merasakan manfaatnya.  Namun, bukan berarti anda harus olah raga sepanjang waktu, dan olah raga tidak mesti ke gym atau menggunakan sarana olah raga mahal. Bahkan, sekedar berjalan-jalan sekitar kantor juga bisa membantu mengurangi sress dan meningkatkan mood anda.

Nikmati Waktu Istirahat Anda

Bagi kebanyakan pengusaha, bekerja adalah sebuah obsesi. Namun, rasa terobsesi itulah yang memicu stress, menurunkan produktivitas, dan bahkan memicu masalah kesehatan akibat stress. Frase “keseimbangan hidup dan pekerjaan” terdengar klise, namun maknanya masih sangat relevan. Anda mesti menemukan titik tengah antara bekerja dengan semua aspek lain yang membuat hidup anda lebih berarti.

Bukan berarti anda mesti ikut liburan meditasi selama 4 minggu setiap kali anda merasa stress. Aturlah waktu untuk bertemu teman-teman dan keluarga, dan hilangkan pikiran tentang pekerjaan pada saat itu. Misalnya, anda bisa makan malam bersama teman-teman, pergi hiking,  atau bermain baseball. Jika perlu, tinggalkan ponsel anda di rumah, sehingga anda tidak terganggu hingga aktivitas selingan tersebut selesai.

Jangan Mengkhawatirkan Hal Yang Di Luar Kendali Anda

Hal ini mungkin terasa sulit. Sebagai seorang pengusaha, anda cenderung terobsesi untuk mengendalikan setiap aspek dalam pekerjaan anda. Namun, ada hal-hal tertentu yang tidak bisa anda kendalikan. Sayangnya, masalah semacam ini kerap membuat otak anda ‘berawan’ dan anda mengkhawatirkannya, meskipun sebenarnya anda tahu bahwa anda tidak akan bisa menyelesaikannya.

Salah satu cara menghadapi hal semacam ini adalah mengidentifikasi masalah mana yang sebenarnya berada di bawah kendali anda, dan fokuslah untuk menyelesaikannya. Situasi yang tidak akan bisa anda ubah biarkanlah seperti itu.

Jangan Mengabaikan Diet

Di hari-hari sibuk, anda mungkin mudah mengabaikan pola makan, dan sering makan terlambat. Namun, makanan yang kurang gizi adalah resep untuk stress yang lebih tinggi. Makanan yang kaya vitamin dan mineral, serta rendah gula dan makanan olahan sangat ideal untuk menjaga otak anda tetap sehat, aktif, dan fokus.

Biasanya, anda akan makan apa saja yang paling mudah dan cepat. Sayangnya, hal ini justru memicu anda mengkonsumsi makanan cepat saji yang terdekat dari kantor. Makanan ini tidak direkomendasikan. Bahkan, anda bisa melalui seharian hanya dengan mengkonsumsi makanan ringan, permen, keripik, dan semacamnya. Jika anda bukan koki yang bagus, anda bisa menyewa katering yang menyediakan makanan bernutrisi baik setiap hari. Jika anda suka ngemil, sediakan potongan buah untuk mencegah hasrat mengkonsumsi camilan kaya kalori.

Belajar Mendelegasikan Tugas

Cara berikutnya untuk mengatasi stress dalam berwirausaha adalah dengan tidak memaksanakan diri mengerjakan semuanya. Begitu bisnis anda berkembang, anda harus belajar mendelagasikan beberapa tugas agar bisa lepas dari stress karena mengerjakan semuanya sendiri. Jika anda memiliki anggaran, anda bahkan bisa mempekerjakan seorang asisten administrasi untuk meluangkan sebagian waktu, dan anda bisa fokus pada hal-hal yang lebih besar bagi perkembangan bisnis. Misalnya, anda bisa mempekerjakan seorang content marketer atau manajer media sosial.

Jalin Persahabatan

Meskipun kewirausahaan terkadang merupakan bidang yang sangat individualistik, tidak ada orang yang ingin benar-benar sendiri, bukan? Jadi, cobalah kelilingi diri anda dengan para pengusaha lain yang mungkin menghadapi tantangan yang sama dan menghadapi masalah serupa. Jika anda tidak memiliki teman untuk berbagi ide, anda akan terkekang dalam ruang yang sama. Pada akhirnya, kondisi ini memicu kenaikan stress. Selain itu, pastikan bahwa rekan-rekan anda memiliki jiwa positif yang sama dengan anda.

Lalu, bagaimana jika tidak bisa juga? Pada intinya, masalah psikologis seperti ini tidak akan selesai dalam waktu semalam. Jadi, cobalah ‘bersahabat’ dengan stress anda. Cobalah terima kenyataan bahwa stress hanyalah suatu petunjuk bahwa anda peduli dengan masalah yang ada. Cobalah salurkan energi tersebut dan ubah menjadi semangat dan motivasi untuk menyelesaikannya.

Tagged With :

Leave a Comment