Cara Memanfaatkan Bounce Dalam Trading Forex

Kebanyakan trader forex suka mencari peluang trading dari breakout, atau kejadian ketika harga menembus area resistance atau support. Tapi sebenarnya terdapat banyak peluang trading pula dari situasi yang berkebalikan dengan breakout, yakni “bounce“.

Bounce adalah kejadian ketika pergerakan harga suatu pasangan mata uang terpental setelah mencapai area support atau resistance. Apabila terjadi bounce dari level support, berarti pergerakan harga kemungkinan akan meningkat lagi. Sedangkan jika terjadi bounce dari level resistance, berarti pergerakan harga berikutnya kemungkinan akan turun. Situasi bounce menggambarkan kegagalan pasar untuk melanjutkan tren yang sedang berlangsung, sehingga cenderung merunut kembali (retrace) pergerakan harga sampai ke level support atau resistance sebelumnya.

Pada grafik di bawah ini, terlihat pergeraka harga EUR/GBP pada kerangka waktu harian yang cenderung sideways. Artinya, terjadi bounce berulang kali pada level-level support dan resistance yang telah terbentuk.

Memanfaatkan Bounce Dalam Trading Forex

Pergerakan EUR/GBP pada grafik di atas cenderung bounce setelah mencapai area resistance pada level 0.8600 atau 0.8650. Di sisi bawah, EUR/GBP juga cenderung bounce ketika mencapai area support pada level 0.8500 atau 0.8450.

Pertanyaannya, apa yang dapat dilakukan trader dalam situasi seperti ini? Salah satu strategi populer adalah “buy a bounce“, yaitu membuka posisi beli (buy) setelah pergerakan harga mengalami bounce dari level support.

Strategi “buy a bounce” berbasis pada asumsi bahwa harga aset cenderung terus meningkat dari waktu ke waktu, sehingga posisi beli selalu lebih potensial dan berisiko lebih rendah daripada posisi jual. Namun, kita tetap akan membutuhkan konfirmator atau validasi dari indikator teknikal lain sebelum mengeksekusinya.

Validasi akan menanggulangi situasi ketika harga justru berbalik turun lagi dan bukannya melanjutkan kenaikan pasca-bounce. Beberapa indikator yang dapat dimanfaatkan untuk validasi antara lain pola candlestick dan indikator Average Directional Movement Index (ADX). Apabila candlestick atau ADX menampilkan sinyal yang sesuai untuk kelanjutan bounce setelah pergerakan harga mencapai support, kita dapat segera membuka posisi buy. Jika tidak, kita mungkin perlu ambil ancang-ancang untuk melaksanakan strategi trading breakout.

Tagged With :

Leave a Comment