Istilah ‘virus corona’ atau ‘covid-19’ selalu menjadi perbincangan di seluruh dunia sejak bulan Januari tahun ini. Namun yang pasti, pandemi ini telah ‘menelan’ dunia kita dan mengubah kehidupan kita sehari-hari secara drastis. Tak ada satupun industri yang tidak terpengaruh oleh pandemi ini, meski tingkat pengaruhnya berbeda-beda. Tidak terkecuali industri real estate residensial. Mungkin, dampak terhadap asset residensial di tengah krisis ini adalah banyaknya orang yang tidak mampu membayar sewa rumah atau apartemen mereka selama beberapa bulan ke depan, karena banyak yang kehilangan pekerjaan.
Saat pemerintah menghentikan sejumlah kegiatan untuk memerangi penyebaran virus corona, ada satu realita yang tercipta: yakni, banyak orang yang tidak lagi memiliki pendapatan, terutama mereka yang bergerak di bidang jasa dan industri kecil. Akhir-akhir ini, semakin banyak orang yang menyuarakan ketidakmampuannya untuk membayar sewa secara penuh.
Strategi Manajemen Asset Residensial di Tengah Krisis
Di pihak pemilik asset, ketidakmampuan penyewa untuk membayar sewa dapat mempengaruhi perusahaan manajemen properti. Di lain pihak, banyak perusahaan yang berbuat untuk menyokong para penghuni asset residensial selam masa-masa sulit ini, misalnya, memastikan lingkungan aman, program edukasi bagi penghuni, hingga tindakan pengusiran secara paksa. Hal yang terakhir tentunya tidak dianjurkan.
Memang, tidak ada satu pendekatan tunggal untuk mengatasi masalah asset residensial di tengah krisis seperti ini. Namun, pemilik properti harus proaktif, bukan reaktif. Langkah-langkah proaktif untuk meminimalisir dampaknya adalah pilihan terbaik untuk mengendalikan ‘badai’ dengan baik. Dengan demikian, penghuni juga diharapkan akan berbuat sama. Berikut adalah beberapa tips manajemen asset residensial di tengah krisis bagi pemilik properti:
Memastikan Keamanan Lingkungan Pemukiman
Cara umum yang tim manajemen properti adalah memastikan bahwa lingkungan permukiman tersebut aman, dengan cara membatasi penyebarannya. Langkahnya antara lain menerapkan aturan social distancing bagi penghuni, staf, dan pengunjung, sering melakukan penyemprotan disinfektan dan meningkatkan layanan kebersihan secara keseluruhan. Cara lainnya adalah menghentikan pekerjaan pemeliharaan yang tidak darurat, dengan demikian tim manajemen properti bisa menghemat pengeluaran selama masa-masa sulit seperti ini.
Memperlambat penyebaran virus tentunya menjadi tujuan semua orang, namun itu bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan tim manajemen properti dalam menangani asset residensial di tengah krisis untuk mengurangi dampaknya. Sebenarnya, ada semacam kreativitas yang bekerja di balik layar, mulai dari menampilkan apartemen secara virtual hingga mengkoordinir pengiriman barang harian bagi penghuni lansia maupun penghuni yang rentan.
Tim pengelola properti di seluruh negeri harus melakukan apapun untuk melawan pandemi ini serta meminimalisir dampaknya. Setiap perusahaan properti harus membuat kebijakan secara cepat untuk mengatasinya dengan baik, tanpa harus menunggu aturan dari pemerintah daerah. Akan lebih baik jika perusahaan bertindak proaktif daripada tidak memiliki panduan sama sekali.
Menghadapi Realita Yang Sulit Secara Bersama
Salah satu dampak paling rumit dari krisis ini adalah banyaknya pengangguran baru. Banyak orang yang tidak memiliki uang untuk membayar sewa bulan ini atau sewa bulan lalu. Jangankan membayar sewa rumah, bahkan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-haripun banyak yang kesulitan. Namun, terlepas dari tantangan bisnis tersebut, perusahaan yang bergerak di bidang manajemen properti harus selalu menerima proses yang berubah-ubah di tengah krisis untuk membantu penghuninya.
Meskipun aturan pemerintah daerah akan melarang upaya pengusiran oleh pemilik asset, akan tetap banyak perusahaan yang berupaya mendorong perubahan aturan tentang pengusiran penghuni. Tim pengelola properti tentunya tahu betul kesulitan yang dihadapi para penghuni dan mereka akan mengalami hal yang sama dalam beberapa bulan ke depan. Jadi, mereka akan berupaya untuk mengubah kebijakan yang ada.
Menyediakan Saluran Komunikasi Yang Baik
Di tengah ketidakpastian dan banyaknya pertanyaan yang tak terjawab, salah satu langkah paling baik dalam pengelolaan asset residensial di tengah krisis adalah memastikan komunikasi berjalan secara efektif dan sering dengan penghuni. Sebagian mungkin diarahkan untuk edukasi, tentang bagaimana penghuni bisa melindungi diri mereka dan lingkungannya selama pandemi ini. Sebagian lagi diarahkan untuk memberikan informasi tentang permintaan pemeliharaan dan status permintaan mereka.
Selain itu, akan selalu ada pertanyaan dari penghuni tentang apa yang dilakukan pengelola properti untuk memerangi dampak virus corona, keluhan tentang tetangga yang tidak melakukan social distancing atau kumpul-kumpul dalam jumlah banyak di apartemen mereka, atau keluhan tentang pekerjaan pemeliharaan kecil yang dihentikan pengelola. Tim pengelola properti akan terus diserang dengan sejumlah pesan singkat atau email tentang berbagai pertanyaan. Jadi, akan lebih baik jika pengelola menjaga komunikasi dengan pengelola.
Komunikasi juga bisa dilakukan dalam format yang berbeda. Untuk mempercepat komunikasi, pengelola bisa juga mengirimkan pesan langsung. Jadi, pengelola harus mencari cara terbaik untuk berkomunikasi dengan penghuni hingga beberapa minggu atau beberapa bulan ke depan. Semakin efektif komunikasi yang dibangun dalam pengelolaan asset residensial di tengah krisis, maka dampaknya semakin kecil di masa mendatang.
Tagged With : investasi properti • properti • property