Sebuah unggahan video TikTok terkait investasi emas baru-baru ini viral. Emas yang dibeli 37 tahun lalu dengan harga sekitar Rp10,000 per gram kini terjual dengan harga Rp670,000 per gram.
Menurut pembuat video tersebut, ia kedatangan seorang pelanggan yang ingin menjual emas seberat 43,3 gram. Bukti pembelian menunjukkan bahwa emas tersebut dibeli pada 1984 seharga Rp 440.000. Ini berarti harga emas saat itu sekitar Rp10,000 per gram. Padahal, harga buyback emas yang dilayaninya saat ini berada pada Rp670,000. Alhasil, sang pelanggan memperoleh pembayaran Rp29 juta (termasuk keuntungan bersih Rp28,5 juta).
Sang pembuat video berkomentar, “Ini adalah alasan mengapa kita harus investasi emas sejak dini. Kuncinya harus sabar dan investasi jangka panjang.”
Kedua kunci itu memang merupakan kiat sukses investasi emas yang paling ampuh. Sabar dan jangka panjang. Tapi, realisasinya tak mudah.
Setelah membeli saham tahun ini, kita mungkin tergiur untuk menjualnya tahun depan guna membeli mobil atau kebutuhan konsumtif lain. Padahal, harga emas pada saat itu baru naik sedikit saja.
Atau mungkin kita merasa bosan menyaksikan harga emas yang lambat meningkat, sehingga menjual koleksi kita untuk dijadikan modal investasi kripto. Tapi baru beberapa hari setelah beli kripto, harganya malah terjun bebas. Sudah banyak sekali orang yang mengalami situasi seperti ini.
Agar dapat teguh mengejar target, kita mungkin perlu mengakali diri sendiri agar “melupakan” investasi emas tersebut. Umpamanya dengan cara membeli brankas terkunci atau koper mini gelap untuk menyimpannya, kemudian jangan sampai membuka-buka koleksi emas kita lagi. Dengan demikian, kita dapat bersabar untuk mewujudkan keuntungan investasi jangka panjang, tanpa perlu tergoda pada potensi keuntungan lebih kecil dalam jangka pendek.
Alternatif lain, kita dapat membagi modal investasi sejak awal menjadi beberapa bagian. Sebagian disimpan dalam bentuk logam mulia dengan target jangka panjang. Sedangkan sebagian modal lainnya dipergunakan untuk mengejar cuan jangka pendek melalui investasi kripto, saham, surat berharga negara, atau lainnya. Teknik diversifikasi seperti ini memungkinkan kita untuk terus mendulang profit sembari mengamankan sebagian harta dari risiko fluktuasi harga jangka pendek.
Tagged With : investasi emas • investasi jangka panjang • logam mulia