Harga emas melajutkan kemerosotan yang terbentuk akhir pekan lalu, hingga sesi perdagangan awal pekan ini (04/Februari). Mulusnya negosiasi dagang AS-China–meski hanya rumor–tetap saja membuat para investor berani meninggalkan aset-aset penghindaran risiko termasuk emas. Mereka beralih ke mata uang-mata uang komoditas seperti Dolar Australia, dan bahkan Dolar AS.
Harga emas pun terus turun ke level rendah lima bulan. Seperti yang ditunjukkan dalam grafik XAU/USD harian di bawah ini, penurunan harga emas mencapai 0.34 persen ke harga 1288.67. Sedangkan harga emas spot dan harga emas futures, jeblok masing-masing ke 1,288.34 dan 1,289.50 per troy ons.
“Ada sentimen minat risiko di pasar yang positif mengenai pembicaraan dagang AS-China, sehingga harga emas secara alamiah tertarik mundur di tengah kuatnya ekuitas, Dolar AS, dan kabar-kabar baik geopolitik,” kata Bob Haberkorn, senior market strategist di RJO Futures.
Isu Pertemuan Trump Dan Xi Jinping, Emas Bisa Makin Lemah
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan untuk bertemu guna mengesahkan kesepakatan perdagangan secara formal, sekitar tanggal 27 Maret mendatang. Kabar tersebut diembuskan pertama kali oleh Wall Street Journal pada hari Minggu kemarin.
Menurut seorang nara sumber anonim terpercaya yang diwawancarai oleh media tersebut, AS bersedia untuk mencabut bea impor yang dikenakannya pada barang-barang China. Dengan syarat, China menepati janjinya untuk memborong hak kekayaan intelektual AS dan sejumlah produk pertanian AS. Selain itu, China juga pernah berjanji menawarkan membeli gas alam dari Cheniere Energy yang berpusat di Houston, senilai $18 miliar.
“Tampaknya minat para investor terhadap emas tiba-tiba lenyap,” kata Chief Analyts ActivTrades, dalam sebuah catatan yang dikutip oleh Reuters. “Dari segi teknikal, penurunan ke bawah 1,300 akan menciptakan ruang untuk penurunan lebih jauh.”
Tagged With : harga emas • investasi emas