Di awal sesi perdagangan Senin (04/Maret), Dolar Australia sempat menunjukkan kenaikan yang signifikan, setelah gap yang terbentuk di akhir pekan. Hal itu disebabkan oleh terbitnya harapan atas kesepakatan perdagangan Washington dan Beijing. Kedua negara tersebut diperkirakan akan segera mengakhiri perang dagang yang sudah berlangsung selama hampir satu tahun terakhir.
AUD/USD sempat melesat hingga 0.33 persen ke angka 0.7109 dalam time frame 1 jam pada pukul 05:00 WIB pagi tadi. Namun, kenaikan tersebut tak berlangsung lama, dan terus menurun hingga berita ini ditulis, yakni ke level 0.7089.
China Dan AS Hampir Sepakat
AS dan China sudah mendekati kesepakata perdagangan yang berpotensi menghapus semua bea impor yang diterapkan AS kepada $200 miliar barang-barang China. Menurut kabar dari Bloomberg dengan nara sumber anonim, kesepakatan tersebut mungkin terjadi asalkan China menindaklanjuti janjinya untuk memperbaiki aturan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual dengan tujuan membeli produk-produk teknologi Amerika Serikat.
Di samping itu, China juga menawarkan untuk menurunkan bea impor terhadap beberapa produk AS yang masuk ke negaranya, seperti hasil pertanian, bahan-bahan kimia, otomotif, dan lain-lain. Secara spesifik, China akan membeli gas alam dari Cheniere Energy yang berpusat di Houston, senilai $18 miliar.
Yuan Juga Menguat, Trump Kritik Penguatan Dolar AS
Tak hanya Dolar Australia, kabar tersebut juga mengerek nilai tukar Yuan terhadap Dolar AS. Saat berita ini ditulis, USD/CNY melorot 0.14 persen ke level rendah 6.908.
Penguatan Yuan juga didukung oleh melemahnya Dolar AS gara-gara komentar Trump. Dalam pidato terbarunya, Trunp mengatakan bahwa ia menginginkan penguatan Dolar AS yang dapat memberikan manfaat bagi Amerika Serikat untuk membuat kesepakatan dengan negara lain.
“Kita memiliki para pejabat The Fed yang menyukai Dolar AS yang sangat kuat… Saya (juga) ingin Dolar yang kuat, tetapi saya (lebih) ingin Dolar yang hebat bagi negara kita, bukannya Dolar AS yang terlalu kuat sehingga mempersulit kita untuk menjalin kesepakatan dengan negara lain.” kata Trump di hadapan para pendukungnya.