Meluasnya penyebaran virus corona atau Covid-19 telah menyebabkan goncangan dan tekanan terhadap pasar keuangan global, tidak terkecuali di Indonesia. Penyebaran virus ini menyebabkan terjadinya gangguan arus barang dan jasa, karena banyak eksportir dan importir yang menghentikan sementara pengiriman barang dari dan ke negara-negara yang sudah mencatat kasus positif virus corona. Banyak investor yang memustukan untuk menarik dananya dan memindahkannya ke instrumen investasi lain, baik dalam bentuk investasi emas maupun cash.
Tekanan pada pasar keuangan global terlihat dari menurunnya Indeks Harga Saham di berbagai pasar saham utama, terutama di negara-negara yang sudah memiliki kasus Covid-19, termasuk US Treasury. Setelah adanya laporan tentang 2 kasus infeksi virus corona di Indonesia, pemerintah telah melakukan koordinasi dan konsolidasi secara kuat untuk memastikan bahwa kondisi perekonomian dan pasar keuangan tetap stabil.
Investasi Emas di Tengah Ketidakpastian Perekonomian
Menurut pantauan Bank Indonesia, intensitas infeksi covid-19 di negara asalnya, Tiongkok, sudah mulai menurun, meskipun setiap hari masih terdapat laporan kasus baru. Namun, isu penyebarannya ke berbagai negara, termasuk negara-negara Asia dan bahkan Indonesia telah memicu ketidakpastian. Investor yang tidak mau mengambil resiko mulai menarik dananya dan mengalihkannya ke instrumen lain, terutama investasi emas. Mengapa emas?
Emas memang merupakan salah satu instrumen investasi yang aman di tengah ketidakpastian. Saat perekonomian tidak stabil, investor akan cenderung beralih ke logam mulai untuk meminimalisir resiko kerugian. Harga emas dipengaruhi banyak aspek, seperti nilai tukar, sisi permintaan dan penawaran, isu global seperti penyebaran virus corona ini, tingkat inflasi, dan suku bunga.
Gejala peralihan ke investasi emas ini sudah mulai terlihat, ditandai dengan menguatnya harga emas yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Penguatan harga emas biasanya menunjukkan kenaikan permintaan terhadap emas ritel karena kondisi perekonomian dinilai tidak kondusif. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat luas, terutama para investor, telah mengetahui bahwa logam mulai merupakan instrumen yang lebih aman ketika kondisi ekonomi tidak begitu stabil.
Pada hari ini, CNBC Indonesia melaporkan bahwa harga ritel emas Antam menguat sekitar Rp. 4.000, baik dari Ro. 757.000/gram akhir pekan lalu menjadi Rp. 761.000 per gramnya. Angka ini menunjukkan kenaikan sekitar 0.53% hanya dalam beberapa hari. Ternyata, trend yang sama juga terlihat di pasar spot global. Dengan kata lain, investor global juga ikut mengkhawatirkan dampak infeksi virus corona, sehingga mereka juga melakukan hal yang sama, yakni menarik dananya dan mengalihkannya ke instrumen investasi berupa emas.
Pilihan Investasi Emas dari PT. Antam
Apakah anda termasuk orang yang ingin beralih ke instrumen investasi emas? Berikut adalah beberapa opsi yang bisa anda pertimbangkan:
Emas Batangan
Ini adalah bentuk investasi emas paling populer. PT. Antam mengeluarkan emas batangan dalam berbagai ukuran, mulai dari opsi ritel 1 gram hingga 500 gram. Kelebihan dari investasi ini adalah mudah didapatkan, karena sudah tersedia di berbagai gerai di seluruh Indonesia. Harga emas batangan Antam relatif seragam, berbeda dengan emas perhiasan yang harganya bisa bervariasi dari satu gerai ke gerai lain, tergantung wilayah maupun modelnya.
Harga emas antam sudah distandarisasi, baik harga beli maupun harga jual. Selain itu, harga yang dibayar biasanya sudah termasuk PPh pasal 22, yakni 0.9%. Namun, pajak penghasilan yang dibayar bisa dikurangi hingga 0.45% jika investor sudah memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP).
Emas Batik
Ini adalah varian lain dari emas batangan. PT. Antam mengeluarkan seri emas batangan dengan motif batik nusantara beberapa tahun lalu. Ukuran yang tersedia adalah 10 gram dan 20 gram. Harga emas batik relatif lebih mahal dibanding emas batangan biasa, mungkin karena proses pembuatan yang lebih rumit dan ketersediannya juga terbatas. Selisih harga cukup bervariasi, yakni sekitar Rp. 500 ribu hingga Rp. 600 ribu untuk setiap 10 gram.
Emas batik ini dipersembahkan oleh PT. Antam sebagai apresiasi terhadap keindahan batik nusantara. Emas batangan motif batik didesain khusus dalam berbagai motif batik yang ada. Selain sebagai instrumen investasi, emas batik ini dapat menjadi koleksi yang berharga bagi investor. Emas yang memadukan nilai budaya nusantara ini menghadirkan nuansa etnis yang sangat elegan, sehingga disukai oleh banyak pecinta batik nusantara.
Emas Online
Satu lagi bentuk investasi emas yang tersedia baru-baru ini adalah emas online. Berbeda dengan emas batangan yang disimpan secara fisik atau disimpan di safety deposit box oleh investor, untuk emas online, investor hanya menyimpan sertifikat yang menandakan kepemilikan emas. Model investasi ini lebih sederhana, karena investor tidak perlu menyimpan sendiri emas di rumah atau tidak mengeluarkan biaya untuk penyimpanan di bank.
Investasi emas adalah pilihan yang ideal saat kondisi perekonomian tidak bisa diprediksi. Namun, investasi ini juga memiliki resiko sendiri. Jadi, pastikan anda mengetahu sisi positif dan negatifnya sebelum mengambil keputusan.
Tagged With : emas antam • emas batangan • investasi emas