Draghi: Ekonomi Zona Euro Lebih Lemah Daripada Ekspektasi

Ekonomi Zona Euro sedang melemah lebih parah daripada ekspektasi. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Presiden ECB Mario Draghi dalam Laporan Tahunan di hadapan parlemen Uni Eropa di Prancis hari Selasa (15/Januari) malam ini. Penyebabnya adalah meningkatnya risiko dari sisi eksternal.

Pernyataan tersebut terdengar ironis, mengingat ECB baru saja menyelesaikan pemangkasan stimulus moneternya, yang berupa pembelian obligasi, di akhir tahun 2018 lalu. Ekonomi Eropa memang sedang melambat. Salah satu buktinya adalah lemahnya angka pertumbuhan Jerman untuk tahun 2018 ini. Pertumbuhan di ekonomi terbesar Zona Euro selama tahun 2018 hanya mencapai 1.5 persen, jauh lebih buruk dibandingkan ekspansi 2.2 persen di tahun 2017.

 

Brexit, Perlambatan China, Dan Volatilitas Pasar Finansial

Draghi memperingatkan bahwa perkembangan ekonomi dalam beberapa waktu terakhir memang lebih lemah daripada ekspektasi. Di samping itu, ketidakpastian-yang berkaitan erat dengan faktor-faktor global-masih mengemuka.

Pernyataan tersebut sebetulnya sudah tertulis di notulen rapat ECB yang diterbitkan minggu lalu. Para pejabat bank sentral Eropa sedang menaruh perhatian mereka terhadap prospek kekacauan yang mungkin akan terjadi setelah perceraian Inggris dari Uni Eropa (Brexit), perlambatan di China, dan volatilitas pasar finansial.

“Belum ada ruang untuk berpuas diri,” kata Draghi kepada para pembuat kebijakan. “Stimulus kebijakan moneter dalam jumlah signifikan, masih dibutuhkan untuk mendukung kenaikan inflasi dan headline inflasi.”

Kendati demikian, Draghi membantah bahwa ECB akan menyuplai stimulus moneter yang dibutuhkan melalui suku bunga acuan ultra rendah yang saat ini berada di level minus 0.4 persen. Pasalnya, ECB masih akan melanjutkan rencana reinvestasi terhadap obligasi-obligasi yang sudah jatuh tempo.

“Kebijakan kami ke depan terhadap suku bunga acuan ECB adalah memperkuat reinvestasi stok saham atas aset dalam jumlah besar yang sudah kami peroleh, dan menyediakan akomodasi moneter dalam porsi yang dibutuhkan.” kata Draghi.

Tagged With :

Leave a Comment