Dolar AS sedikit tergelincir terhadap Euro, dan masih perlu berjuang keras untuk menguat terhadap mata uang mayor lainnya, di sesi perdagangan Senin (18/Maret) malam ini. Kewaspadaan pasar terhadap ekonomi AS yang melemah dalam beberapa waktu terakhir, dan antisipasi terhadap dovish-nya kebijakan moneter The Fed, membuat kenaikan Dolar AS alot.
EUR/USD naik tipis 0.03 persen ke 1.13274, setelah menyentuh level tinggi dua pekan di $1.1359 terhadap Dolar AS. Sedangkan Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap enam mata uang mayor, mulai mendulang kenaikan malam ini ke kisaran 96.60.
The Fed Diekspektasi Dovish, Pasar Cermati Outlook
The Fed diperkirakan kuat tidak akan mengutak-atik tingkat suku bunga (Rate), tetapi para investor akan tetap mewaspadai sinyal yang diberikan oleh bank sentral tersebut. Mereka akan mengamati retorika dan Forecast ekonomi AS oleh The Fed, untuk menimbang bagaimana data-data tersebut akan memengaruhi kebijakan moneter The Fed ke depan.
Para pembuat kebijakan di bank sentral AS tersebut telah merencanakan dua kali kenaikan Rate (Rate Hike) di tahun 2019 ini. Akan tetapi, melunaknya performa ekonomi AS dalam beberapa waktu terakhir, yang berkombinasi dengan ketidakpastian hubungan perdagangan dengan China, membangkitkan ekspektasi bahwa bank sentral AS kemungkinan akan kesulitan untuk menaikkan bunga.
“The Fed akan menjadi berita besar pekan ini, dan pasar sedang menantikan mereka untuk menekankan garis dovish dan mengetuk palu bahwa mereka siap untuk mendukung pasar,” kata Bread Bechtel, analis yang dikutip oleh Reuters.
Sedangkan Dean Popplewell, Vice president of Market Analysis di broker forex Oanda menjelaskan bahwa dengan The Fed yang diekpektasikan akan mengurangi kenaikan suku bunga, maka para investor kemungkinan akan menggunakannya untuk mendorong aset-aset minat risiko di akhir pekan ini. Dua mata uang yang menguat karena dovish-nya The Fed adalah Dolar Australia dan Dolar New Zealand. AUD/USD naik 0.2 persen ke 0.7093. Sedangkan NZD/USD naik 0.2 persen ke 0.6855.
Tagged With : berita forex • dolar as • indeks dolar