Dibayangi Perkembangan Suku Bunga The Fed, Wall Street Ditutup Melemah

Pada perdagangan Rabu (6/10/2022), Wall Street ditutup tergelincir, mengakhiri reli dua hari terkuat sejak 2020. Sementara dolar dan imbal hasil treasury naik didukung perkembangan ekonomi AS tetap memanas dan anggota Federal Reserve (The Fed) tegas dalam kenaikan suku bunga.

Dikutip dari Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 0,14 persen, S&P 500 (.SPX) turun 0,20 persen, dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 0,25 persen

Indeks ekuitas dunia MSCI (.MIWD00000PUS), yang melacak saham di 45 negara, berakhir turun 0,12 persen. Imbal hasil Treasury AS dan dolar kembali turun dari dua hari terakhir secara bergantian.

Hasil pada benchmark 10-tahun Treasuries, naik 14 basis poin menjadi 3,749 persen. Sementara, Indeks dolar mengalami kenaikan 1,03 persen menjadi 111,193, memperkecil harapan bahwa ekonomi akan melambat.

Disisi lain, harga minyak melonjak ke kenaikan hari ketiga berturut-turut, mencapai level tertinggi tiga minggu setelah OPEC+ setuju untuk memangkas produksi minyak sebesar 2 juta barel per hari, yang menyumbang sekitar 2 persen dari pasokan global dan merupakan pemotongan tertajam sejak pandemi COVID-19.

Minyak mentah Brent berakhir naik 1,7 persen pada USD 93,37 per barel. Minyak mentah AS naik 1,4 persen menjadi USD 87,76 per barel. Di tempat lain, emas spot diperdagangkan di sekitar USD 1.716,89 per ons, turun sekitar 0,54 persen.

DIPREDIKSI MELEMAH

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan hari Kamis (6/10). Pada perdagangan hari Rabu (5/10), indeks saham ditutup menguat tipis 3,129 poin (0,04 persen) ke level 7.075,385.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi IHSG berada di rentang 6.872-7.236. Perkembangan pergerakan IHSG masih belum menunjukkan kekuatan yang meningkat.

“Sehingga diperkirakan pola tekanan masih akan terlihat hingga beberapa waktu mendatang. Kinerja emiten yang diperkirakan akan meningkat sepanjang kuartal III akan dapat memberikan sentimen positif terhadap IHSG dalam beberapa waktu mendatang,” tulis William dalam risetnya, Kamis (6/10).

Sementara itu, Analis Bina Artha Sekuritas Ivan Rosanova mengamati IHSG dapat melemah karena gagal ditutup di atas 7.111 dan masih berada di bawah garis SMA-10.

“Target koreksi terdekat yaitu menguji kembali support psikologis 7.000. Level support IHSG berada di 7.000, 6.927 dan 6.872, sementara level resistennya di 7.111, 7.162 dan 7.225,” kata Ivan.

Beberapa saham yang direkomendasi Ivan, yaitu:

  1. ANTM

Recommendation: Accumulative Buy

Support: 1.865

Resistance: 2.020, 2.050, 2.120 and 2.180

Price Range: 1.890 – 1.930

Target Price: 2.020

  1. ARTO

Recommendation: Speculative Buy

Support: 5.950

Resistance: 7.000, 7.450, 7.600 and 7.950

Price Range: 6.000-6.250

Target Price: 7.000

  1. BBNI

Recommendation: Buy On Weakness

Support: 8.450

Resistance: 9.050, 8.200 and 9.500

Price Range: 8.500-8.700

Target Price: 9.050

  1. CPIN

Recommendation: Speculative Buy

Support: 5.275

Resistance: 5.600, 5.700 and 5.750

Price Range: 5.300-5.450

Target Price: 5.600

 

Leave a Comment