Dampak Kemenangan Donald Trump Terhadap Saham Indonesia

Berita kemenangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden AS pada hari Rabu lalu telah memicu aksi jual masif di bursa saham Indonesia. IHSG bahkan merosot lebih dari 3 persen dalam tempo dua hari saja, dari sekitar 7500 sampai 7243.

Dampak Kemenangan Donald Trump Terhadap Saham Indonesia

IHSG telah berupaya bangkit kembali pada perdagangan hari Jumat kemarin sampai ke kisaran 7300. Akan tetapi, kemenangan Donald Trump sebenarnya mengusung dampak bearish terhadap saham-saham Indonesia.

Gubernur BI Perry Warjiyo kemarin menjelaskan beberapa hal terkait kemenangan Trump yang akan berdampak langsung terhadap perekonomian negara berkembang, termasuk di Indonesia. Ia berpendapat nilai tukar rupiah akan melemah terhadap dolar AS, sedangkan aliran modal asing bakal kian berkurang.

“Mata uang dolar akan kuat, suku bunga AS akan tetap tinggi, dan tentu saja perang dagang juga masih berlanjut,” kata Perry, sebagaimana dilansir dari CNBC Indonesia, “Dinamika ini yang akan berdampak ke seluruh negara khususnya emerging market, termasuk Indonesia, yaitu satu, tekanan-tekanan terhadap nilai tukar mata uang, kedua, arus modal, dan ketiga, bagaimana ini berpengaruh kepada dinamika ketidakpastian di pasar keuangan.”

Kepemimpinan Donald Trump juga dapat mendorong kenaikan inflasi, karena perang dagang berpotensi membuat harga barang-barang menjadi semakin mahal. Konsekuensinya, Federal Reserve dan bank sentral lainnya akan mengalami kesulitan untuk mencapai target inflasi maupun menurunkan suku bunga acuan masing-masing.

Ancaman perang dagang itu merugikan pula bagi emiten-emiten Indonesia, karena Amerika Serikat merupakan destinasi ekspor terbesar kedua bagi Indonesia. Ekspor Indonesia ke Amerika Serikat antara lain pakaian, elektronika, sayur-mayur, dan lain-lain. Nilainya mencapai sekitar USD16,9 triliun dalam periode Januari-Agustus 2024.

Mana saja saham Indonesia yang bakal terdampak langsung oleh kemenangan Trump? Pertama, saham perbankan kemungkinan mengalami aksi jual karena pelaku pasar khawatir akan terjadinya pelarian dana ke luar negeri. Kedua, saham-saham dari emiten yang memiliki banyak utang dalam dolar AS dan/atau mendatangkan bahan baku dari mancanegara dengan pembayaran dolar AS.

Sementara itu, saham grup MNC dan perusahaan-perusahaan Hary Tanoesoedibjo lainnya kemungkinan malah naik daun. Pasalnya, HT diketahui memiliki relasi personal dengan Trump.

Tagged With :

Leave a Comment