AUD/USD Turun Tipis Pasca Notulen Kebijakan Moneter RBA

Dolar Australia turun tipis terhadap Dolar AS di sesi Eropa, Selasa (19/Maret) sore ini. Pagi tadi, Reserve Bank of Australia (RBA) telah mempublikasikan notulen kebijakan moneternya. Bank sentral Australia tersebut menunjukkan sentimen yang tidak se-dovish sebelumnya.

Notulen untuk rapat yang telah digelar pada tanggal 5 Maret tersebut mencatat keputusna RBa untuk mempertahankan tingkat suku bunganya di level 1.5 persen. Level tersebut dipertahankan sejak bulan Agustus 2016, dan menjadi level Offcial Cash Rate (OCR) terlama sepanjang sejarah bank sentral Australia.

 

Tak Se-Dovish Sebelumnya

Di samping itu, RBA masih menyebutkan adanya ketidakpastian signfikan dalam Outlook ekonomi Australia. Namun, mereka menyebutkan bahwa tingkat suku bunga dapat dinaikkan ataupun diturunkan, sesuai dengan kebutuhan. Pernyataan ini sedikit berbeda dengan pernyataan RBA sebelumnya, dimana bank sentral tersebut mengatakan bahwa peluang kenaikan suku bunga masih jauh untuk dilaksanakan dalam jangka pendek.

“Mengingat bahwa kemajuan progres (program) pengurangan pengangguran dan peningkatan inflasi merupakan ekspektasi yang beralasan, maka para anggota (rapat RBA) sepakat bahwa dalam waktu dekat belum diperlukan sebuah penyesuaian kebijakan moneter,” tulis notulen RBA hari ini.

 

Dolar Australia Belum Punya Tambahan Power

Menyusul laporan tersebut, dalam grafik harian, AUD/USD menunjukkan penurunan tipis. Saat berita ini ditulis, pair Aussie selip 0.05 persen saja dan diperdagangkan pada 0.7096. Namun, jika dilihat dari pergerakan sejak tanggal 8 Maret, AUD/USD masih menunjukkan tren menguat. Hal ini disebabkan oleh bearish-nya Dolar AS dalam sepekan terakhir.

Sayangnya, menurut analis DailyFX David Cottle, pelemahan Dolar AS belum cukup untuk membuat Dolar Australia naik lebih jauh. Cottle menilai, AUD/USD masih berada dalam downtrend sejak awal tahun 2018. Lagipula, lemahnya kenaikan inflasi Australia dan belum pastinya kemungkinan kenaikan suku bunga RBA, masih menjadi faktor yang membuat Dolar Australia tak punya cukup pendorong untuk menambah penguatan.

Tagged With :

Leave a Comment