Apa itu Safe Haven? Ini Dia Pengertian dan Contohnya!

Safe haven adalah julukan untuk instrumen investasi yang diharapkan akan tetap stabil atau justru mengalami kenaikan harga di tengah gejolak pasar. Trader dan investor akan beramai-ramai membeli aset safe haven demi meredam risiko portofolio dan memproteksi modal saat saham atau instrumen berisiko lainnya mengalami kemerosotan.

Apa itu Safe Haven? Ini Dia Pengertian dan Contohnya!

Beberapa contoh aset safe haven klasik antara lain emas, dolar AS, serta saham defensif. Mata uang yen Jepang dan franc Swiss juga sering dianggap sebagai safe haven. Namun, karakter “safe haven” sebenarnya tidak melekat pada instrumen mana pun secara permanen.

Ragam instrumen investasi yang menjadi safe haven dapat bervariasi dan berubah-ubah dari waktu ke waktu, tergantung pada situasi pasar atau gejolak yang terjadi. Suatu instrumen yang dianggap sebagai safe haven saat gejolak tahun lalu, belum tentu tetap jadi safe haven pada tahun ini. Kuncinya terletak pada penyebab gejolak itu sendiri.

Kurs dolar AS saat ini menguat terhadap euro dan pound Inggris, salah satunya karena peningkatan konflik geopolitik di Timur Tengah dan Eropa. Namun, kurs dolar AS anjlok terhadap euro dan pound seusai insiden 9/11 pada tahun 2001.

Kurs euro menguat seusai seusai insiden 9/11, tetapi ambruk setelah Rusia menginvasi Ukraina. Di sisi lain, kurs yen Jepang yang meningkat setelah kedua peristiwa itu justru melemah seusai kecelakaan nuklir Fukushima.

Dinamika serupa juga berlaku di bursa saham. Saham defensif dari sektor Consumer Goods (FMCG) sering dianggap berstatus “safe haven” karena emitennya memproduksi kebutuhan pokok masyarakat, sehingga permintaan atas produk-produknya tetap tinggi di tengah krisis. Namun, harga saham suatu perusahaan FMCG ternama tetap bisa rontok ketika produk-produknya menghadapi boikot publik dalam masa krisis tersebut.

Dapat disimpulkan, status safe haven yang dimiliki suatu instrumen bisa gugur jika latar belakang fundamentalnya goyah. Status safe haven tidak menjamin nilai instrumen tersebut akan terus meningkat dalam jangka panjang. Instrumen itu hanya akan menyandang status itu lagi jika situasi fundamentalnya sudah pulih.

Ketika terjadi gejolak pasar, trader dan investor sebaiknya jangan buru-buru membeli aset safe haven. Selayaknya mengetahui seluk-beluk gejolak itu terlebih dahulu, kemudian memilih aset safe haven yang tepat sesuai dengan situasi terkini.

Tagged With :

Leave a Comment