4 Jenis Stablecoin yang Perlu Kamu Tahu

Stablecoin semakin memikat banyak pihak berkat kemudahan pembayaran lintas negara yang ditawarkannya. Beberapa negara mulai menjajaki prospek penggunaan stablecoin sebagai alat pembayaran secara sah maupun tidak resmi. Namun, tidak semua jenis stablecoin memiliki prospek yang baik.

Ada empat jenis stablecoin yang ada di dunia saat ini. Masing-masing menerapkan mekanisme yang berbeda-beda untuk menjaga stabilitas nilainya. Mekanisme itu pula lah yang memengaruhi stabilitas nilainya serta persepsi pasar terhadap keberlangsungannya.

Jenis Stablecoin yang Perlu Kamu Tahu

Berikut ini keempat jenis stablecoin tersebut:

  1. Stablecoin yang dijamin oleh persediaan uang fiat (fiat-backed stablecoins)
  2. Stablecoin yang didukung oleh persediaan komoditas (commodity-backed stablecoins)
  3. Stablecoin yang dijamin oleh persediaan aset kripto (crypto-backed stablecoins)
  4. Stablecoin yang sepenuhnya mengandalkan algoritma (algorithmic stablecoins)

Stablecoin yang dijamin uang fiat biasanya dianggap paling reliabel karena didukung oleh cadangan uang atau sekuritas bernilai nyata. Dua stablecoin yang memiliki pangsa pasar terbesar saat ini merupakan fiat-backed stablecoins, yaitu Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) yang berpatokan pada Dolar AS. Selain itu, ada pula stablecoin yang berpatokan pada Euro dan mata uang resmi lainnya.

Stablecoin yang didukung oleh persediaan komoditas menduduki peringkat kedua dalam hal reliabilitas, tetapi kurang populer. Beberapa contohnya antara lain Tether Gold (XAUT) dan PAX Gold (PAXG) yang masing-masing menduduki peringkat kelima dan kedelapan dalam papan peringkat stablecoin.

Stablecoin yang dijamin uang kripto memiliki popularitas yang selaras dengan platform terkait. Contoh paling menonjol adalah DAI yang diciptakan dalam protokol berbasis Ethereum dan mempertahankan rasio 1:1 dengan Dolar AS. DAI saat ini memiliki kapitalisasi pasar terbesar keempat di antara stablecoin lainnya.

Stablecoin algoritmis juga cukup populer. Salah satunya, Ethena USDe (USDE) saat ini memiliki kapitalisasi pasar terbesar ketiga.

Terlepas dari popularitasnya, stablecoin berbasis kripto dan stablecoin algoritmis sebenarnya relatif lebih rentan terhadap gejolak. Kasus Terra Luna pada tahun 2022 menggambarkan betapa besar risikonya bagi trader dan investor.

Jaringan Terra Luna awalnya mendukung stablecoin TerraUSD (UST) secara algoritmis berdasarkan token native-nya, LUNA. Nilai TerraUSD tidak dijamin oleh mata uang fiat maupun komoditas, melainkan dikelola melalui suatu mekanisme yang memungkinkan penambangan atau pembakaran LUNA untuk menjaga acuan 1 UST = 1 Dolar AS. Akibatnya, UST runtuh seiring kolapsnya ekosistem Terra-LUNA dan kebangkrutan perusahaan pengembang utamanya.

Tagged With :

Leave a Comment