3 Alasan Harga Emas Akan Meningkat Tahun 2020

Harga emas telah mengalami kenaikan pesat selama tahun 2019. Logam kuning mencatat peningkatan signifikan dari kisaran USD 1280 per ounce pada awal tahun sampai diperdagangkan sekitar level USD 1500-an hari ini, 26 Desember 2019. Sebagian besar pakar di bank-bank investasi multinasional saat ini meyakini harga emas akan melanjutkan tren bullish tahun depan, kemungkinan hingga mencapai USD 1600 per ounce. Faktor apa saja yang melandasinya? Berikut ini beberapa alasan harga emas akan meningkat tahun 2020.

Investasi Dinar Emas

1. Kekhawatiran Seputar Perang Dagang AS-China

Sejak dilantiknya Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat ke-45, negeri Paman Sam telah melancarkan kebijakan proteksionisme yang cenderung merusak hubungan dagang dengan berbagai negara, khususnya China. Tak pelak, perang dagang meletus dengan diluncurkannya tarif impor super tinggi oleh AS dan China atas satu sama lain. Sengketa tersebut terus berlanjut hingga diumumkannya rancangan kesepakatan dagang fase-1 yang berpotensi meredakan ketegangan. Namun, apakah kesepakatan itu akan berhasil ditandatangani oleh kedua belah pihak?

Selama hampir dua tahun terakhir, AS dan China telah beberapa kali hampir mencapai kesepakatan, tetapi berakhir dengan kegagalan. Bahkan sekalipun kesepakatan dagang fase-1 ini ditandatangani dengan lancar, perseteruan antara kedua negara belum tentu berakhir selama Donald Trump masih menjabat sebagai Presiden AS. Padahal, Trump masih menjadi kandidat presiden terkuat untuk memenangkan Pilpres AS 2020.

2. Pelemahan Ekonomi AS

Hingga saat ini, Amerika Serikat masih menjadi negara maju dengan kondisi perekonomian paling tangguh. Namun, ketangguhan itu berlandaskan pada belanja konsumen yang berkontribusi hingga 70 persen dari GDP nasional. Padahal, belanja konsumen tersebut sebagian besar didanai oleh utang. Demi mempertahankan pertumbuhan ekonomi, bank sentral AS akan dipaksa untuk mempertahankan suku bunga pada level rendah. Hal ini jelas menguntungkan bagi komoditi emas.

3. Negara-negara Islam Mencari Alternatif Dolar AS

Sikap Amerika Serikat yang semakin agresif, termasuk melanggar kesepakatan damai dengan Iran, telah meningkatkan kewaspadaan berbagai negara Islam. Dalam Islamic Summit yang diadakan di Malaysia bulan lalu, empat negara Islam mendeklarasikan rencana untuk membuat kerangka perdagangan dengan berbasis emas. Keempat negara itu adalah Iran, Malaysia, Turki, dan Qatar. Apabila hal ini terwujud, maka permintaan terhadap Emas jelas akan meningkat.

Dolar AS telah dijadikan sebagai cadangan devisa utama dunia sejak tahun 1944, sekaligus merupakan mata uang utama dalam transaksi perdagangan dan pembayaran global. Namun, dari tahun ke tahun, semakin banyak negara berupaya untuk mensubstitusi Dolar AS dengan mata uang lain seperti Euro dan Yuan. Emas sebagai basis devisa berbagai wilayah selama ribuan tahun, tentu saja termasuk salah satu opsi yang layak untuk dipertimbangkan pula untuk menggantikan Dolar AS.

Tagged With :

Leave a Comment