Wall Street Turut Kena Imbas Meluasnya Varian Delta di AS

Mengakhiri pekan ketiga September 2021, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street merosot tajam. Pada penutupan perdagangan Jumat (17/9/2021), ketiga indeks utama Wall Street terpantau turun.

Penurunan saham tersebut dipicu aksi jual besar-besaran lantaran munculnya kekhawatiran investor atas kenaikan pajak perusahaan. Adapun pemicu lainnya, meluasnya varian Delta COVID-19 serta pergeseran kebijakan The Fed terkait perubahan jadwal tapering.

Reuters melansir, indeks Dow Jones Industrial turun 166,4 poin atau sebesar 0,48 persen ke level 34.584,8. Sementara S&P 500 terkoreksi hingga 40,7 poin atau 0,91 persen menjadi 4.432,9.

Dari 11 sektor utama di S&P 500, hanya sektor layanan kesehatan yang tidak terperosok ke zona merah.

Tren yang sama terjadi pada Nasdaq Composite yang mencatatkan penurunan 137 poin atau 0,91 persen ke level 15.043,9. Dalamnya penurunan Nasdaq Composite disinyalir karena terbebani kenaikan imbal hasil Treasury AS yang menekan pertumbuhan saham-saham teratas.

“Pasar sedang berjuang dengan prospek kebijakan fiskal yang lebih ketat karena kenaikan pajak, dan kebijakan moneter yang lebih ketat karena pengurangan Fed,” Kata Kepala Investasi Lenox Wealth Advisors, David Carter, kepada Reuters dikutip Senin (20/9).

Menurut David, pasar ekuitas juga mengalami pelemahan imbas rendahnya sentimen konsumen. Hal ini terutama dipicu kekhawatiran meluasnya penyebaran varian Delta, bakal berdampak melambatnya pertumbuhan ekonomi.

Wacana kenaikan pajak perusahaan dinilai akan membebani pasar. Sejumlah politikus dari Demokrat melempar usulan kenaikan pajak perusahaan ke level tertinggi menjadi 26,5 persen, dari yang saat ini sebesar 21 persen.

FLUKTUASI

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal berfluktuasi mengawali perdagangan pekan keempat September 2021. Proyeksi tersebut dilihat atas dasar belum adanya sentimen khusus yang mampu mendongkrak kinerja indeks saham.

Sepanjang pekan kemarin atau selama periode 13-17 September 2021, data di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan IHSG mengalami peningkatan tipis 0,63 persen. Naik sedikit dari posisi 6.094,87 menuju level 6.133,24.

Direktur Utama PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, menilai pergerakan IHSG pada perdagangan Senin (20/9) masih menunjukkan pola tekanan terbatas. Minimnya sentimen pasar ditambah perlambatan ekonomi, akan menjadi tantangan bagi emiten.

Kondisi ini, membawa pengaruh dan menyebabkan belum terlihatnya faktor yang bisa mendorong kenaikan di pasar saham. Ia mematok indeks saham hari ini bakal bergerak di rentang 5.969 sampai 6.202.

“Namun momentum tekanan masih dapat terus dimanfaatkan oleh investor baik jangka pendek, menengah maupun panjang. Dengan pergerakan fluktuatif yang terjadi dalam IHSG, dapat dimanfaatkan untuk melakukan trading ataupun investasi jangka pendek,” jelas William dalam risetnya, Senin (20/9).

Berikut rekomendasi saham hari ini:

– PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

– PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)

– PT Astra International Tbk (ASII)

– PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)

– PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)

– PT Mayora Indah Tbk (MYOR)

– PT XL Axiata Tbk (EXCL).

 

 

 

Leave a Comment