Indeks saham utama Amerika Serikat, Wall Street, ditutup melemah pada perdagangan Selasa (20/8). Penurunan ini mengakhiri reli beruntun yang terjadi sebelumnya, menjelang Simposium Ekonomi Jackson Hole yang akan digelar pada Kamis.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 0,15% menjadi 40.834,97, S&P 500 melemah 0,20% ke 5.597,12, dan Nasdaq Composite terkoreksi 0,33% menjadi 17.816,94.
Chuck Carlson, Kepala Eksekutif Horizon Investment, menilai bahwa pasar sedang dalam fase konsolidasi setelah reli panjang. “Investor sedang beristirahat setelah beberapa minggu yang gemilang,” ujarnya.
Simposium Jackson Hole, khususnya pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Jumat, akan menjadi pusat perhatian pasar. Para pelaku pasar akan mencermati petunjuk mengenai arah kebijakan moneter, terutama seputar kemungkinan penurunan suku bunga dan besarannya.
Sejauh ini, sebagian besar investor memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada September. Namun, ada juga yang memperkirakan pemangkasan yang lebih agresif sebesar 50 basis poin.
Selain itu, data revisi ketenagakerjaan yang akan dirilis pada Rabu juga akan menjadi faktor yang diperhatikan, karena dapat mempengaruhi keputusan kebijakan moneter Fed.
IHSG Bergerak Terbatas
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak terbatas pada perdagangan Rabu (21/8), setelah penutupan yang menguat pada Selasa (20/8). Meski begitu, sejumlah analis memiliki pandangan berbeda mengenai pergerakan IHSG hari ini.
Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak dalam rentang yang cukup sempit, dengan potensi penurunan terbatas. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah rencana pemerintah untuk menerapkan cukai terhadap minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) mulai tahun 2025. Kenaikan harga produk akibat kebijakan ini diperkirakan akan berdampak negatif pada kinerja emiten consumer non-cyclicals.
“Kenaikan harga produk MBDK hingga 30% dapat menggerus pendapatan perusahaan di sektor ini,” tulis Pilarmas dalam risetnya.
Di sisi lain, CGS International Sekuritas Indonesia lebih optimistis. Mereka memprediksi IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Sentimen positif seperti aksi beli investor asing, penguatan nilai tukar rupiah, dan kemungkinan mempertahankan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia diharapkan dapat mendukung penguatan IHSG. Namun, melemahnya indeks di bursa Wall Street dan penurunan harga komoditas menjadi sentimen negatif yang perlu diwaspadai.
Rekomendasi Saham
- Pilarmas Investindo Sekuritas: APLN, BMTR, dan BBTN
- CGS International Sekuritas Indonesia: BBRI, BBTN, CTRA, BRIS, ISAT, dan CMRY
Analisis:
Pergerakan IHSG hari ini akan sangat dipengaruhi oleh perimbangan antara sentimen positif dan negatif. Di satu sisi, kebijakan cukai MBDK dan kondisi pasar global yang kurang kondusif dapat menekan IHSG. Namun, di sisi lain, aliran dana asing, penguatan rupiah, dan kebijakan moneter yang mendukung pertumbuhan ekonomi dapat menjadi pendorong penguatan. Investor disarankan untuk tetap mencermati perkembangan terkini dan melakukan analisis lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi.