Wall Street Stagnan Akibat Saham FedEx Anjlok

Pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street stagnan pada penutupan perdagangan Rabu (18/12). Ini merupakan laju pergerakan yang tertahan setelah lima hari berturut-turut.

Dilansir dari Reuters, Kamis (19/12), Wall Street mulai tertahan karena saham FedEx Corp (FDX.N) terjun bebas hingga 10 persen. Saham tersebut anjlok usai perusahaan pengiriman paket itu memangkas perkiraan laba tahun fiskal 2020, memperlambat perdagangan global dan dampak dari putusnya bisnis dengan Amazon.com Inc (AMZN.O).

“Penurunan saham FedEx juga membebani indeks Dow Jones. Saham perusahaan pengiriman paket saingan seperti United Parcel Service Inc (UPS.N) turun 1,9 persen, Kerugian FedEx dan UPS bikin indeks Dow Jones turun 0,9 persen,” demikian ditulis Reuters.

Tercatat, kemarin Dow Jones Industrial Average turun 27,88 poin atau 0,1 persen menjadi 28.239,28. Indeks S&P 500 kehilangan 1,38 poin atau 0,04 persen menjadi 3.191,14. Sementara indeks Nasdaq Composite bertambah 4,38 poin atau 0,05 persen menjadi 8.827.74.

Saham Facebook Inc (FB.O) naik 2,1 persen. Pergerakan ini memberikan dorongan terbesar ke S&P 500 karena Deutsche Bank menaikkan target harga di bursa.

Meski begitu, investor optimistis pada pertumbuhan ekonomi global usai pengumuman kesepakatan perdagangan awal AS-China pekan lalu. Dampaknya, indeks Nasdaq mencetak rekor penutupan tertinggi selama lima kali berturut-turut.

“Investor menjadi jauh lebih nyaman dengan arah pasar usai perang dagang (AS-China). Koreksi ini hanya sementara setelah lonjakan,” kata Kepala Investasi Vantagepoint Investment Advisers di Washington, Wayne Wicker.

Pemazkulan Presiden Donald Trump yang tengah dalam proses voting di DPR AS ternyata tak terlalu berpengaruh pada pasar saham AS. Pemakzulan ini didasarkan pada dua tuduhan kepada Trump, yakni menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi Kongres.

Kepala Investasi Boston Private Shannon Saccocia mengatakan, pemakzulan ini hanya akan berdampak tipis terhadap pasar AS.

“Hal ini tidak akan mengubah kebijakan The Fed dan apa yang terjadi dari perspektif China,” kata Saccocia.

 

Leave a Comment