Wall Street Rebound Didorong Optimisme The Fed

Indeks saham utama AS ditutup menguat pada Selasa (6/8) setelah pernyataan pejabat Federal Reserve meredakan kekhawatiran resesi. S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing naik lebih dari 1%, didorong oleh investor yang kembali ke pasar setelah aksi jual sebelumnya.

Dow Jones Industrial Average naik 294,39 poin menjadi 38.997,66, S&P 500 bertambah 53,7 poin ke level 5.240,03, dan Nasdaq Composite naik 166,77 poin menjadi 16.366,86. Kenaikan ini terutama didorong oleh sektor real estat, keuangan, dan teknologi, dengan Nvidia menjadi penopang utama.

Optimisme Terhadap Pemangkasan Suku Bunga

Pasar semakin yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan September mendatang untuk merangsang ekonomi. Perkiraan pasar menunjukkan kemungkinan besar pemangkasan sebesar 50 basis poin.

Analisis Pasar

Rick Meckler dari Cherry Lane Investments menilai bahwa pasar merespons positif terhadap prospek suku bunga yang lebih rendah. Namun, ia juga mengingatkan bahwa valuasi S&P 500 saat ini masih terbilang tinggi.

Faktor Lain yang Mempengaruhi Pasar

  • Kenaikan Suku Bunga Bank of Japan: Kenaikan suku bunga Bank of Japan baru-baru ini telah mengurangi aktivitas perdagangan yang didanai yen, yang sebelumnya banyak digunakan untuk membeli saham AS.
  • Laporan Keuangan Perusahaan: Laporan keuangan kuartal kedua yang sebagian besar positif juga memberikan sentimen positif bagi pasar, terutama untuk perusahaan seperti Uber dan Caterpillar.

Pandangan ke Depan

Pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, di Jackson Hole pada akhir Agustus akan menjadi acara penting berikutnya yang akan diperhatikan oleh pasar.

Ringkasan

Wall Street mengakhiri perdagangan dengan positif, didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed dan laporan keuangan perusahaan yang solid. Namun, investor tetap waspada terhadap valuasi pasar yang tinggi dan perkembangan ekonomi global.

IHSG DIPERKIRAKAN AKAN MELEMAH

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melemah pada perdagangan hari ini. Penutupan IHSG kemarin di level 7.129,215, naik 0,99%, tidak cukup kuat untuk menahan potensi penurunan.

Analis Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak menuju level support 7.050 jika gagal bertahan di atas 7.100. Indikator teknikal seperti MACD dan Stochastic RSI menunjukkan sinyal pelemahan.

Data Ekonomi Global Jadi Sorotan

Pasar saat ini tengah menantikan rilis sejumlah data ekonomi penting dari berbagai negara. Data Cadangan Devisa Indonesia bulan Juli diperkirakan tidak akan mengalami perubahan signifikan.

Di sisi global, investor fokus pada data Neraca Perdagangan Amerika Serikat dan Jerman. Data Neraca Perdagangan AS diproyeksikan membaik, namun masih defisit. Sementara itu, Neraca Perdagangan Jerman diperkirakan akan menurun.

Data Neraca Perdagangan China juga menjadi perhatian. Pelemahan yang diperkirakan terjadi pada data ini mengindikasikan perlambatan aktivitas ekonomi di negara tersebut.

Rekomendasi Saham

Analis Bina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova, sependapat bahwa IHSG berpotensi melemah hari ini. Ia merekomendasikan saham ANTM, BBRI, BRPT, dan MDKA.

Sementara itu, Phintraco Sekuritas menjagokan saham JSMR, EXCL, ISAT, BRIS, dan BBTN.

Level Penting

Level support IHSG diperkirakan berada di 6.949, 6.839, dan 6.782. Sedangkan level resistennya di 7.184, 7.264, dan 7.374. (*)

Leave a Comment