Wall Street Meroket! Investor Optimis Menjelang Keputusan The Fed

Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup menguat pada Senin (19/8), melanjutkan reli pekan lalu yang kuat. Investor optimis menjelang Konvensi Nasional Demokrat dan terutama Simposium Ekonomi Jackson Hole, yang akan dimulai pada Kamis.

Simposium Jackson Hole menjadi sorotan utama karena pidato Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, pada Jumat mendatang sangat dinantikan. Investor berharap mendapatkan petunjuk lebih jelas mengenai arah kebijakan moneter AS ke depan.

Indeks Nasdaq, yang didominasi saham-saham teknologi, memimpin kenaikan dengan didukung oleh kinerja kuat perusahaan-perusahaan seperti Nvidia, Microsoft, dan Alphabet. Kenaikan ini juga didorong oleh ekspektasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada September mendatang, seiring dengan meredanya inflasi dan membaiknya sentimen konsumen.

S&P 500 dan Nasdaq telah mencatat kenaikan selama delapan sesi berturut-turut, menandakan pemulihan yang signifikan setelah mengalami tekanan jual beberapa waktu lalu. Reli pasar saham AS pekan lalu merupakan yang terbesar tahun ini, dengan ketiga indeks utama mengalami kenaikan antara 2,9% hingga 5,3%.

Analisis:

Investor semakin yakin bahwa The Fed akan mengadopsi kebijakan moneter yang lebih longgar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal ini tercermin dari survei Reuters yang menunjukkan mayoritas ekonom memperkirakan The Fed akan melakukan tiga kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir tahun.

“Harapan akan pemangkasan suku bunga menjadi katalis utama di balik reli pasar saat ini,” ujar Paul Nolte, penasihat kekayaan senior di Murphy & Sylvest.

Kesimpulan:

Pasar saham AS terus menguat didorong oleh optimisme investor terhadap prospek ekonomi yang lebih baik dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed. Simposium Jackson Hole akan menjadi titik balik penting yang akan menentukan arah pasar dalam beberapa bulan mendatang.

IHSG Diprediksi Menguat Terbatas

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak terbatas pada perdagangan hari ini. Setelah penutupan yang positif kemarin dengan kenaikan 0,47% ke level 7.466,831, para analis memperkirakan adanya potensi konsolidasi.

Pilarmas Investindo Sekuritas melihat peluang penguatan IHSG terbatas dengan rentang pergerakan antara 7.400 hingga 7.466. Meskipun demikian, potensi koreksi juga tetap terbuka. Reshuffle kabinet yang dilakukan kemarin dinilai sebagai langkah positif dalam memperlancar proses transisi pemerintahan.

“Beberapa menteri yang baru dilantik merupakan tim dari Presiden terpilih Prabowo Subianto. Hal ini diharapkan dapat mempercepat proses transisi,” ungkap Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya.

Namun, sentimen pasar juga akan sangat dipengaruhi oleh keputusan The Fed terkait suku bunga pada bulan September mendatang. “Semua akan bergantung pada sejauh mana pelaku pasar yakin akan adanya pemangkasan suku bunga,” tambah mereka.

Senada dengan Pilarmas, Analis Bina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova, juga memperkirakan IHSG akan bergerak konsolidatif. Ia melihat level 7.391 sebagai support minor. Jika level ini ditembus, IHSG berpotensi melanjutkan koreksi ke level 7.329-7.361. Sebaliknya, jika IHSG berhasil bertahan di atas 7.391, maka potensi kenaikan menuju 7.489 bahkan 7.590 masih terbuka.

Indikator MACD menunjukkan momentum bullish, namun para analis tetap mengingatkan akan pentingnya melihat perkembangan situasi secara keseluruhan.

Rekomendasi Saham

Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan saham CTRA, GJTL, dan WIIM sebagai pilihan investasi. Sementara itu, Ivan Rosanova menyoroti saham ARTO, ASII, BRPT, dan PTBA.

Leave a Comment