Wall Street Menguat Didorong Tesla dan Megacap, IHSG Diprediksi Melemah

New York, 2 Juli 2024 – Bursa saham Amerika Serikat (AS) kembali bergairah pada Selasa (2/7). Indeks utama ditutup di zona hijau, didorong oleh lonjakan saham-saham unggulan, terutama Tesla dan perusahaan teknologi raksasa (megacap).

Namun, pergerakan terpantau tipis menjelang libur panjang 4 Juli dan rilis data penting nonfarm payrolls AS pada Jumat (5/7).

Tesla Melonjak, Saham Megacap Mengikuti

Saham Tesla menjadi bintang di Wall Street hari ini. Produsen mobil listrik ini melesat ke level tertinggi sejak Januari setelah membukukan hasil kuartal kedua yang lebih baik dari perkiraan. Penurunan pengiriman kendaraan mereka ternyata lebih kecil dari prediksi pasar.

Kenaikan Tesla diikuti oleh saham-saham megacap lainnya seperti Apple, Amazon, dan Alphabet. Saham Paramount Global juga melonjak tajam setelah kabar akuisisi oleh konglomerat media digital milik miliarder Barry Diller, IAC.

IHSG Diprediksi Melemah Rabu

Sementara itu, di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami koreksi pada perdagangan Rabu (3/7). Penurunan ini dipicu oleh beberapa faktor, di antaranya:

  • Pullback setelah IHSG menembus resistance area 7.130-7.150 pada Senin (1/7).
  • Antisipasi pidato Kepala Bank Sentral AS (The Fed), Jerome Powell, yang diprediksi akan membahas peluang pemangkasan suku bunga.
  • Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Analis memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 6.970-7.098. Beberapa saham yang dapat dicermati antara lain INTP, SMRA, ADMR, JSMR, dan INDF.

Data Nonfarm Payrolls Jadi Sorotan

Perhatian investor kini tertuju pada data nonfarm payrolls AS untuk bulan Juni yang akan dirilis pada Jumat (5/7). Data ini akan menjadi indikator penting kesehatan ekonomi AS dan berpotensi memengaruhi arah pasar keuangan global.

Investor Terpecah, The Fed Data Dependent

Para investor terpecah mengenai kelanjutan reli pasar saham. Beberapa memprediksi koreksi setelah kenaikan signifikan di paruh pertama tahun ini, sementara yang lain yakin tren positif akan berlanjut.

The Fed sendiri masih mempertahankan sikap data dependent untuk peluang pemangkasan suku bunga. Artinya, kebijakan moneter mereka akan bergantung pada data ekonomi yang dirilis, termasuk data nonfarm payrolls.

ECB Khawatir Inflasi, Rupiah Melemah

Di sisi lain, Bank Sentral Eropa (ECB) menyatakan keprihatinan terhadap laju inflasi di kawasan Euro Area pasca pemangkasan suku bunga acuan. Hal ini dikhawatirkan dapat memicu tekanan inflasi global.

Sementara itu, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS pada Selasa (2/7) sore. Pelemahan ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk sikap The Fed dan ECB, serta kondisi ekonomi global.

Bagaimana menurut Anda? Apakah IHSG akan benar-benar melemah pada perdagangan Rabu (3/7)?

Leave a Comment